Berita  

Mayoritas Pasien Cacar Monyet di Indonesia Berorientasi Biseksual Diungkap oleh Kemenkes

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menjelaskan bahwa kasus cacar monyet atau monkeypox di Indonesia meningkat karena perilaku seks berisiko. Dari tujuh kasus monkeypox yang terkonfirmasi, enam pasien di antaranya adalah Orang Dengan HIV (ODHIV) dan memiliki orientasi biseksual.

Kasus monkeypox ini menular dari manusia ke manusia melalui kontak langsung dengan cairan tubuh atau lesi kulit orang yang terinfeksi, seperti yang dijelaskan oleh Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, Maxi Rein Rondonuwu.

Pasien monkeypox memiliki faktor perilaku seks berisiko yang mengakibatkan munculnya lesi dan ruam merah. Gejala lainnya termasuk demam, pembesaran kelenjar getah bening, nyeri tenggorokan, myalgia (nyeri otot), ruam, dan kesulitan menelan.

Semua kasus monkeypox yang terkonfirmasi berasal dari Jakarta, dengan kasus masing-masing dari Jatinegara, Mampang, Kebayoran Lama, Grogol Petamburan, Kembangan, dan dua kasus di Setiabudi.

Sebagian besar pasien monkeypox adalah laki-laki usia produktif. Sekitar 71% adalah laki-laki berusia 25-29 tahun, sementara 29% adalah laki-laki berusia 30-39 tahun.

Kemenkes segera mengambil langkah penanggulangan, termasuk surveilans epidemiologi, terapi simtomatis, pemenuhan logistik antivirus, dan pemantauan kondisi pasien. Selain itu, Kemenkes juga akan melakukan vaksinasi monkeypox terutama pada populasi yang berisiko, yaitu laki-laki yang dalam dua minggu terakhir melakukan hubungan seksual berisiko dengan sesama jenis, dengan atau tanpa status ODHIV.

Vaksinasi monkeypox dijadwalkan akan dilakukan mulai tanggal 24 Oktober 2023, dengan jumlah sasaran sekitar 447 orang. Vaksinasi akan dilakukan di klinik Carlo dan Puskesmas yang ditunjuk oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta, yang terletak di wilayah Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, Jakarta Timur, dan Jakarta Barat.

Seluruh pasien sedang menjalani perawatan intensif di rumah sakit di Jakarta dan perawatan akan dilakukan hingga luka mereka sembuh sepenuhnya. Saat ini, kondisi pasien dianggap baik dan stabil, dan Kemenkes terus memantau perkembangan mereka dengan ketat.

Sumber: Antara