Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, mengakui bahwa pihaknya sedang menjajaki kerja sama dengan maskapai penerbangan asal India, yaitu Indigo dan Vistara, untuk membuka rute penerbangan langsung dari India ke Denpasar, Bali.
“Kami sudah menjajaki penerbangan langsung dari India ke Indonesia ini selama hampir enam bulan belakangan ini, dan kami melihat bahwa penerbangan langsung dari India ke Indonesia hampir tidak ada,” ujar Sandiaga dalam The Weekly Brief with Sandi Uno, yang dipantau secara daring di Jakarta pada Senin (23/10/2023).
Kehadiran penerbangan langsung menuju Bali diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) asal Bollywood. Melalui penerbangan langsung dari India ke Bali, Sandiaga menargetkan peningkatan kunjungan wisman asal India ke Bali sebesar 20-25 persen pada tahun 2024.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Provinsi Bali, Tjok Bagus Pemayun, mengungkapkan bahwa kunjungan wisman asal India ke Bali hingga Agustus 2023 telah mencapai 288.000 kunjungan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), kunjungan wisman asal India hingga semester I 2023 masih menempati urutan kedua setelah pasar Australia. Pada periode Januari-Juni 2023, tercatat sebanyak 214.163 wisman India yang datang langsung ke Bali, meningkat dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya yang hanya mencapai 31.945 wisman India.
Ke depan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif juga menyatakan bahwa pihaknya tidak hanya fokus pada peningkatan jumlah kunjungan wisman ke Bali. Mereka juga sepakat dengan Pj Gubernur Bali, SM Mahendra Jaya, untuk memperhatikan pariwisata yang bermartabat, berkualitas, dan berkelanjutan agar dampak negatif pariwisata dapat diminimalisir.
Sandiaga juga mengungkapkan bahwa Pj Gubernur Bali akan fokus pada pengembangan infrastruktur untuk meningkatkan konektivitas Bali. Sementara itu, Kemenparekraf akan fokus pada pengembangan sumber daya manusia (SDM) dan desa wisata, serta menyosialisasikan aturan yang berkaitan dengan pariwisata Bali, termasuk rencana pungutan wisata sebesar Rp150.000 untuk kebudayaan yang akan dilaksanakan pada 14 Februari 2024 mendatang.
“Kita akan memperkenalkan pungutan untuk kebudayaan yang akan dilaksanakan pada 14 Februari 2024 ini, dan kita akan mengevaluasi dampak positifnya,” tambahnya.
Sumber: Antara