Bank Indonesia (BI) mengadakan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) ke-10 tahun ini. Acara tersebut merupakan upaya untuk mengembangkan ekonomi syariah di Indonesia. ISEF yang berlangsung dari tanggal 25 hingga 29 Februari 2023, diprediksi akan mengalami peningkatan transaksi dibandingkan tahun lalu. Gubernur BI, Perry Warjiyo, menyatakan bahwa omzet penyelenggaraan ISEF tahun ini diperkirakan mencapai Rp 38 triliun atau naik 5% dibandingkan tahun sebelumnya. Perry juga mengungkapkan bahwa BI akan terus bekerja sama dengan pemerintah, perbankan, dan institusi lainnya dalam mendukung pengembangan UMKM serta ekonomi dan keuangan syariah sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru bagi Indonesia.
Sebelumnya, Kepala Departemen Keuangan dan Ekonomi Syariah BI, Arief Hartawan, mengungkapkan bahwa total transaksi ISEF tahun ini mencapai Rp 28,9 triliun, meningkat dari ISEF 2022 sebesar Rp 27,6 triliun. Transaksi tersebut meliputi pembiayaan lembaga keuangan syariah, transaksi B to B, transaksi B to C, dan transaksi pameran ISEF 2023. Selama lima hari pameran, ISEF mencatat transaksi senilai Rp 365,42 miliar, termasuk kegiatan FESyar dan akad serentak sebanyak 2.311 KPR Syariah.
Jumlah pengunjung ISEF 2023 mencapai lebih dari 72.930 orang, terdiri dari 28.356 peserta offline dan 44.574 peserta online. Menurut Arief, angka tersebut mengalami kenaikan lebih dari dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya. Selain itu, pameran ISEF 2023 juga diikuti oleh 1.003 pelaku usaha. Kompetisi Eksyar yang diselenggarakan sepanjang tahun melibatkan 6.748 peserta dari berbagai kalangan, mulai dari pelajar tingkat dasar, menengah, mahasiswa, hingga pelaku usaha umum dan desainer.
ISEF 2023 juga dimeriahkan dengan berbagai perlombaan, seperti kesenian Islam, fashion Muslim anak-anak, hingga robotika. Tahun ini, ISEF juga bekerja sama dengan Halal Expo Indonesia. Total transaksi pameran selama Halal Expo Indonesia 2023 mencapai Rp 360,9 miliar.