Berita  

Prilly Latuconsina Mengaku Mendapatkan Pelajaran Akting dengan Menangis di Mata Kiri dalam Film Budi Pekerti

TEMPO.CO, Jakarta – Prilly Latuconsina dipercaya oleh sutradara Wregas Bhanuteja untuk memerankan karakter Tita dalam film Budi Pekerti. Di film ini, Prilly berperan sebagai anak dari tokoh utama, Bu Prani yang diperankan oleh Sha Ine Febriyanti. Bersama Angga Yunanda yang berperan sebagai Muklis, mereka menjadi kakak beradik dalam keluarga yang tengah menghadapi masalah.

Dalam film terbarunya ini, Prilly mampu menunjukkan sisi lain dari dirinya. Aktingnya berhasil memikat hati penonton karena terlihat sangat natural. Ia berperan sebagai seorang gadis muda asal Yogyakarta yang bergabung dalam band indie dan menjadi seorang aktivis. Tita juga sering kali mengeluarkan kritik terhadap masalah sosial yang terjadi di Tanah Air.

Prilly mengaku menghadapi beberapa tantangan dalam proses syuting film Budi Pekerti. Saat ditemui oleh Tempo setelah premier dan konferensi pers di XXI Plaza Senayan pada Senin, 30 Oktober, Prilly Latuconsina menceritakan pengalaman terlibat dalam film ini.

Prilly Latuconsina mendapatkan pelajaran akting dari Wregas Bhanuteja. Ia mengatakan bahwa ia merasa tertantang menjadi bagian dari film Budi Pekerti karena sutradara ini dianggap mampu menghadirkan film yang relevan bagi penontonnya. Saat proses syuting, Prilly merasa seolah-olah ia sedang mengikuti kelas akting dari sutradara tersebut.

“Mendalami karakter Tita itu proses yang panjang sekali. Saya belajar Bahasa Jawa selama 3 bulan, melakukan reading script, membaca dialog tidak hanya bersama para pemain, tetapi juga ada sesi reading berdua dengan Kak Wregas. Saya juga belajar mengenai otot wajah saya sendiri. Banyak proses yang tidak pernah saya dapatkan dalam film-film sebelumnya. Karakter seperti Tita juga belum pernah saya perankan sebelumnya,” ujar Prilly antusias menceritakan prosesnya dalam memerankan karakter Tita.

Prilly juga mengaku mendapatkan permintaan akting dengan detail yang belum pernah ia alami sebelumnya. Misalnya, mengeluarkan air mata hanya dari mata kiri, berdialog sambil menggigit bibir, atau menelan ludah setelah dialog tertentu. Detail seperti itu membuatnya merasa tertantang dan banyak belajar dari sutradara. Video ketika ia diminta untuk mengeluarkan air mata hanya dari mata kiri dalam waktu sekejap viral di media sosial.

“Aku bersyukur banget bisa menjadi bagian dari Budi Pekerti ini karena aku merasa di sekolah akting lagi. Kaya punya pengalaman sekolah lagi gitu mempelajari muka, emosi, bahasa Jawa. Aku senang banget bisa menjadi Tita di film Budi Pekerti ini,” ujar Prilly.

Saat memenuhi permintaan dari Wregas, Prilly berusaha untuk mengendalikan tubuhnya dengan pikiran. Ia percaya bahwa tubuh manusia dikendalikan oleh pikiran. Jadi, saat ada adegan tertentu, ia benar-benar meresapinya dengan pikiran. Misalnya, saat harus mengeluarkan air mata dari mata kiri, ia berfokus untuk agar air mata keluar hanya dari mata kiri. Ia menganggap bahwa tubuhnya dikendalikan oleh pikiran.

Prilly mengakui bahwa di film ini, ia harus berusaha keras untuk menahan emosinya saat berakting. Di film-film sebelumnya, Prilly selalu mendapatkan peran yang eksplosif, baik saat menangis maupun tertawa. Namun, karakter Tita dalam film ini lebih pendiam dan menyimpan perasaan di dalam. Ia hanya mengungkapkan perasaannya melalui mata. Hal ini merupakan tantangan baginya, dan ia banyak belajar