Jakarta – Alex Tirta mengungkapkan bahwa dia cukup dekat dengan ketua KPK, Firli Bahuri. Mereka memiliki kedekatan karena sama-sama menyukai bulu tangkis.
“Saya sudah lama kenal dengan beliau. Kami adalah sahabat dan keduanya senang dengan bulu tangkis. Saya juga suka bulu tangkis,” kata Alex Tirta kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jumat (3/11/2023).
Namun, klaim tersebut bertentangan dengan pernyataan Firli sebelumnya yang mengaku tidak mengenal Alex Tirta. Klaim ini muncul setelah rumah Kertanegara Nomor 46 yang disewa Firli dari Alex Tirta digeledah oleh polisi dalam kasus pemerasan yang melibatkan pimpinan KPK dan mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Rumah Kertanegara Nomor 46 tersebut merupakan milik seseorang yang berinisial E. Alex Tirta menyewa rumah tersebut seharga Rp 650 juta per tahun sejak 2020. Kemudian, Alex Tirta menyewakan rumah tersebut kembali kepada Firli Bahuri dengan harga yang sama.
“Ya, Firli yang membayar. Harganya Rp 650 juta. Mungkin karena rumahnya jauh, jadi tempat tidur yang dekat dengan kantornya. Jadi ketika beliau membutuhkan, tempat itu cocok,” ujarnya.
Kuasa hukum Firli, Ian Iskandar, memberikan tanggapan mengenai hubungan antara Alex Tirta dan Firli. Ia menyatakan bahwa kliennya tidak mengenal Alex Tirta.
“Tidak mengenal dia,” kata Ian Iskandar kepada wartawan, Selasa (31/10/2023).
Ian menjelaskan bahwa penyewaan rumah tersebut dilakukan oleh anak buah Firli bernama Andreas melalui agen properti. Dia menegaskan bahwa Firli tetap melakukan pembayaran sewa rumah tersebut.
“Andreas menyewanya melalui ray white, dia (Firli) tidak kenal dia (Alex Tirta), tapi dia (Firli) yang membayar melalui Andreas,” ujarnya.
Ian mengatakan bahwa Andreas telah bekerja dengan Firli sejak tahun 2009. Dia juga mengizinkan polisi untuk memeriksa Andreas dan agen properti yang menyewakan rumah tersebut untuk menjelaskan kasus tersebut.
“Dia telah bekerja sejak tahun 2009, boleh diperiksa jika tidak percaya, cek Andreasnya, cek ray white-nya, cek pemiliknya, agar semuanya jelas dan tidak ada fitnah yang terus menerus,” ujarnya.
Lebih lanjut, Ian menyebutkan bahwa harga sewa rumah tersebut bukan sebesar Rp 650 juta per tahun. Dia mengatakan bahwa harga sewa rumah tersebut tidak mencapai Rp 100 juta per tahun.
“Bahkan di bawah Rp 100 juta,” katanya.
(wnv/isa)