Milisi Houthi di Yaman mengonfirmasi bahwa mereka telah meluncurkan serangan rudal dan drone ke Israel pada Selasa, 31 Oktober 2023. Serangan tersebut merupakan bentuk dukungan dari kelompok Houthi di Yaman kepada Palestina dalam perang Israel-Palestina yang semakin memanas. Dilaporkan bahwa serangan dari Houthi akan terus berlanjut.
Juru bicara Houthi, Saare, mengatakan bahwa mereka akan terus melancarkan serangan dengan rudal dan drone sampai agresi militer Israel terhadap Palestina berhenti. Saare juga menyatakan bahwa masyarakat Yaman memiliki posisi yang tegas dan prinsipil terhadap masalah Palestina, dan bahwa warga Palestina memiliki hak untuk mempertahankan diri demi mencapai hak-hak yang sah.
Milisi Houthi adalah pasukan paramiliter asal Yaman yang juga dikenal dengan nama Ansar Allah. Mereka berasal dari wilayah miskin dan berpegunungan di utara Yaman, Saada. Meskipun berasal dari aliran minoritas Zaidi dalam Islam Syiah, Houthi telah berkembang menjadi milisi dan kekuatan politik.
Konflik antara pemerintah Republik Yaman dan Houthi telah berlangsung selama lebih dari dua dekade. Houthi awalnya mengidentifikasikan diri mereka sebagai kekuatan perlawanan terhadap serangan militer Yaman dan oposisi terhadap rezim otoriter. Konflik ini eskalasi setelah pemimpin Houthi, Hussein al-Houthi, tewas pada tahun 2004 dan memicu lima perang yang berlangsung antara tahun 2004 dan 2010.
Pada tahun 2011, terjadi protes massal terhadap presiden Yaman Ali Abdullah Saleh yang akhirnya meninggalkan negara. Namun, pasukan milisi Houthi juga melawan presiden yang baru, Abdrabu Mansur Hadi, ketika menolak usulan pemerintahan yang melibatkan Houthi.
Sumber: Tempo.co