Berita  

“Permasalahan Kepadatan Dunia Semakin Meningkat” – Garuda News 24

Rencananya adalah akan terjadi penstabilan tingkat pertumbuhan penduduk dunia pada tahun 2100 dengan angka fertilitas di bawah 2, tetapi hal ini tidak berlaku di Afrika yang justru mengalami lonjakan. Menurut perkiraan PBB, populasi Afrika diperkirakan akan naik dari 1,34 miliar saat ini menjadi 4,28 miliar pada 2100, yang artinya setengah dari bayi yang lahir di seluruh dunia diperkirakan ada di Afrika. Situasi ini berbeda dengan kondisi stabil populasi di wilayah Asia, Eropa, dan Amerika Utara. Mereka mengalami peningkatan yang sangat kecil pada populasi mereka, sekitar 2 persen. Proyeksi tersebut didasarkan pada data periode terakhir sejak tahun 1950, yang menunjukkan mayoritas negara telah mengalami penurunan kesuburan. Tantangan pun tidak bisa diabaikan, khususnya soal ketersediaan pangan bagi populasi yang semakin besar. Hal ini juga diakui oleh filosof abad ke-18, Thomas Malthus, yang meramalkan bahwa kelebihan populasi akan membuat manusia mati dalam kelaparan massal. Semuanya ini membuat kita harus segera menangani krisis populasi yang terus meningkat sekarang, khususnya di Afrika. Presiden Tanzania, John Joseph Magufuli, juga mengingatkan warganya untuk tidak mendengarkan saran dari orang asing tentang kontrasepsi, dengan menyebut perempuan yang menggunakan alat kontrasepsi sebagai “wanita malas”. Namun, sebagian ilmuwan juga berpendapat bahwa kita dapat menghindari kelaparan massal yang dikhawatirkan oleh Malthus, dengan melihat trend kesuburan yang menurun di banyak negara maju. Meski begitu, langkah konkret harus segera dilakukan, terutama karena sejarah mencatat ketidakramahan negara Afrika terhadap pemanasan global yang bisa memicu konflik sumber daya.