Berita  

Elektabilitas Ganjar Pranowo Menurun, Hasto Menyatakan Survei Dapat Diintervensi Seperti Mahkamah Konstitusi

Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengomentari menurunnya elektabilitas pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud Md dalam survei yang dilakukan oleh lembaga Indonesia Political Opinion (IPO) dan Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny JA. Hasto menyebut survei ini digunakan sebagai bandwagon effect atau alat untuk membuat masyarakat ikut memilih pasangan calon tertentu.

Hasto menyatakan bahwa survei bisa diintervensi untuk membuat masyarakat ikut memilih pasangan calon tertentu, mirip dengan intervensi yang terjadi di Mahkamah Konstitusi. Ia juga menyebut bahwa mengintervensi hasil survei sangat mudah dilakukan dengan memberikan beras bergambar pasangan calon kepada masyarakat.

Namun, meskipun ada dugaan kecurangan, Hasto Kristiyanto tetap optimis bahwa Ganjar-Mahfud akan menjadi pilihan rakyat karena kualitas kepemimpinan baik dari keduanya. Menurut Hasto, Ganjar Pranowo adalah gubernur tercepat yang mengentaskan kemiskinan dan bisa menyerap aspirasi rakyat dengan baik.

Survei yang dilakukan oleh IPO dan LSI Denny JA menunjukkan bahwa elektabilitas Ganjar Pranowo merosot. Direktur Eksekutif IPO, Dedy Kurnia Syah, mengatakan bahwa elektabilitas Ganjar hanya sebesar 28,7 persen berdasarkan hasil survei pada periode 10-17 November. Tim survei juga menilai bahwa langkah Ganjar Pranowo dalam mengkritik pemerintahan Presiden Jokowi belakangan ini membuat masyarakat pro-Jokowi mengalihkan dukungannya kepada pasangan Prabowo-Gibran.

Dengan hasil survei yang menunjukkan penurunan elektabilitas pasangan Ganjar-Mahfud, Hasto Kristiyanto tetap optimis bahwa pasangan tersebut akan tetap dipilih oleh rakyat.