Pasukan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan sejumlah anggota TNI di Paro, Nduga, di pegunungan Papua. Pasukan separatis tersebut menyatakan telah menewaskan delapan anggota TNI dalam serangan tersebut.
Juru Bicara TPNPB, Sebby Sambom menyatakan bahwa serangan dilakukan oleh pasukan TPNPB Ndugama di bawah pimpinan Perek Jelas Kogeya pada Sabtu (25/11/3023) di Distrik Paro. Sebby Sambom juga menyatakan bahwa pasukan TPNPB menembak mati delapan anggota TNI di Paro dan bertanggung jawab atas kematian Panglima Kodap III Ndugama-Derakma Brigjen Egianus Kogeya dan pasukannya.
Menurut versi TPNPB, kronologis penembakan dimulai dengan baku tembak pada Sabtu antara pukul 11.59 hingga pukul 16.00 waktu setempat. Pasukan TNI pertama-tama diduga memata-matai pos penjagaan Pasukan TPNPB. Kemudian pada Sabtu pagi, pasukan TNI melakukan serangan terhadap Pasukan TPNPB di bawah pimpinan Perek Jelas Kogeya yang sedang melintas jalur pos penjagaan.
Selanjutnya, Pasukan TPNPB melakukan serangan balik terhadap pasukan TNI tersebut. Dalam kontak senjata, TPNPB menyatakan bahwa mereka berhasil menembak mati delapan orang anggota TNI. Sementara itu, Sebby Sambom menambahkan bahwa pasukan TPNPB tidak mengalami korban atau luka-luka dalam serangan tersebut.
Di sisi lain, pada pukul 15.00 waktu Papua, tiga helikopter TNI dilaporkan melakukan serangan udara. Sebby Sambom menyatakan bahwa pasukan TPNPB merespons dengan menembak ke arah tiga helikopter tersebut dan diyakini telah mengenai dua helikopter, menyebabkan enam peluru mengenai bodi helikopter tersebut.
Sebby Sambom juga menyatakan bahwa pasukan TNI yang mereka hadapi bukan pasukan baru, tetapi telah diturunkan sejak terjadinya penyanderaan pilot asal Selandia Baru dan pembakaran pesawat pada tanggal 7 Februari 2023 di Paro.
Sementara itu, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto mengatakan bahwa empat prajurit Satgas Yonif Mekanis Raider 411/Pandawa Kostrad yang gugur di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua, telah dievakuasi dan dibawa ke rumah duka. Keempat prajurit tersebut juga telah diberikan santunan sesuai haknya. Menurut Agus, keempat prajurit tersebut gugur saat baku tembak dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Distrik Paro.
Salah satu jenazah prajurit yang gugur, Dwi Bekti Probo Siniwoko (28), dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kota Madiun, Jawa Timur, Senin. Almarhum Probo Siniwoko juga mendapat kenaikan pangkat luar biasa sebagai penghargaan dari negara atas darma baktinya kepada nusa dan bangsa, dari pangkat sebelumnya prajurit kepala menjadi kopral dua anumerta.