PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 9 Jember yang mengawasi Banyuwangi, Jawa Timur, telah memasang alat deteksi dini tanah bergerak. Ini merupakan salah satu langkah antisipasi untuk mencegah bencana tanah longsor di sepanjang jalur kereta api di wilayah kerjanya.
Manajer Hukum dan Humas PT KAI Daop 9 Jember, Anwar Yuli Prastyo, mengatakan bahwa semua persiapan telah dilakukan menjelang angkutan libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024, termasuk pemasangan alat pendeteksi dini tanah bergerak di jalur kereta api. Alat ini sementara dipasang di satu titik di kawasan Gunung Gumitir (Banyuwangi selatan) dekat terowongan, karena daerah tersebut rawan longsor saat musim hujan.
Menurut Anwar, alat pendeteksi dini tanah bergerak digunakan sebagai langkah antisipasi apabila terjadi longsor di jalur kereta api. Petugas akan segera mendapatkan informasi melalui pesan singkat (SMS) ketika terjadi longsor. Alat ini juga memberikan notifikasi dan sirine. Selain itu, PT KAI Daop 9 telah menyiagakan personel di sejumlah titik rawan bencana alam longsor dan banjir.
Anwar juga mengatakan bahwa PT KAI Daop 9 Jember telah menetapkan masa libur Nataru mulai tanggal 21 Desember 2023 hingga 7 Januari 2024. Kereta api berangkat dari stasiun Banyuwangi, reguler ada 14 perjalanan tiap harinya, nantinya juga bisa ditambah jika ada peningkatan penumpang menjelang libur Nataru.
Kereta api jarak jauh yang terus beroperasi, dari stasiun di Banyuwangi, di antaranya KA Tawang Alun relasi Ketapang dan Malang Kota Lama dan KA Tanjung Wangi Ketapang-Lempuyangan, KA Ketapang-Surabaya (Gubeng), Ka Wijaya Kusuma relasi Ketapang-Cilacap, KA Blambangan relasi Ketapang-Semarang.