Oleh AMRI AMRULLAH
YERUSALEM — Seorang kolonel bersama sembilan tentara penjajah Israel tewas setelah bertempur dengan pejuang Hamas di Jalur Gaza, Selasa (12/12/2023). Kolonel tersebut adalah komandan Brigade Infanteri Golani. Pernyataan tersebut dikeluarkan pada Rabu yang memperbarui pernyataan sebelumnya yang menyebutkan jumlah korban tewas dalam satu hari terakhir sebanyak delapan orang, termasuk seorang letnan kolonel yang memimpin resimen Golani.
Dalam keterangan terbaru, 10 tentara termasuk dua perwira senior Israel tewas dalam pertempuran di Gaza dan penyergapan mematikan oleh Hamas terhadap sembilan tentara Brigade Golani. Unit 669 Angkatan Udara juga terbunuh dalam salah satu insiden paling mematikan dalam serangan darat sejauh ini, dengan jumlah korban mencapai 115 orang. Sementara itu, seorang teknisi tempur terbunuh dalam bentrokan terpisah.
Sepuluh tentara Pasukan Pertahanan Israel (IDF), termasuk dua komandan senior dan beberapa perwira, tewas dalam pertempuran sengit di Gaza, demikian pernyataan militer pada Rabu. Jumlah korban tewas dalam serangan darat itu menjadi 115 orang. Sembilan dari tentara tersebut tewas dalam pertempuran di jantung Kota Shejaiya, salah satu pertempuran paling mematikan sejak pasukan Israel masuk ke Jalur Gaza.
IDF menyebutkan nama-nama mereka yang tewas yakni Kolonel Itzhak Ben Basat, 44 tahun, Kepala Tim Komandan Brigade Golani, dari Sde Ya’akov; dan Letnan Kolonel Tomer Grinberg, 35 tahun. Tentara lain yang tewas yakni komandan Batalion ke-13 Brigade Golani, dari Almog; Mayor Roei Meldasi, 23 tahun, komandan kompi di Batalion ke-13, dari Afula; Mayor Moshe Avram Bar On, 23, komandan kompi di Batalion ke-51 Brigade Golani, dari Ra’anana. Selanjutnya, Kopral Liel Hayo, 22, komandan peleton di Batalion ke-51, dari Shoham; Sersan Achia Daskal, 19, seorang prajurit di Batalion ke-51, dari Haifa; Sersan Eran Aloni, 19, dari Batalion ke-51, dari Ofakim. Mayor Ben Shelly, 26, seorang komandan regu di Unit 669 Angkatan Udara Israel, dari Kidron; dan Sersan Satu Rom Hecht, 20, dari Unit 669, dari Givatayim.
Ben Basat adalah perwira IDF paling senior yang terbunuh dalam serangan darat terhadap Hamas. Sersan Kepala Oriya Yaakov, 19 tahun, dari Batalion 614 Korps Teknik Tempur, dari Ashkelon, tewas dalam sebuah insiden terpisah di Gaza utara. Pihak militer mengatakan, tiga tentara lainnya mengalami luka serius.
The Times of Israel melaporkan, menurut penyelidikan awal pada Selasa malam, tentara infanteri dari Brigade Golani, yang bekerja sama dengan pasukan lapis baja dan teknik, sedang melakukan operasi pencarian di Kasbah atau jantung Shejaiya. Wilayah ini telah lama dibidik sebagai salah satu benteng Hamas yang paling kuat di Gaza utara.
Pasukan awal yang terdiri atas empat tentara memasuki kompleks tiga bangunan yang diyakini telah ditinggalkan. Mereka mengelilingi sebuah halaman untuk melakukan pencarian dan menemukan pintu masuk terowongan. Ketika pasukan memasuki salah satu bangunan, pejuang Hamas menyergap mereka, melemparkan granat, dan menembaki mereka. Keempat tentara terkena bahan peledak di dalam gedung. Sementara itu, tembakan terus berlanjut dari luar bangunan. Pada tahap ini, kelompok pasukan kedua yang berada di luar mencoba menghubungi mereka, tetapi kontak dengan perwira pasukan terputus. Komandan setempat kemudian memulai prosedur darurat di tengah kekhawatiran bahwa para prajurit itu bisa saja ditangkap.
Beberapa perwira senior Golani segera memimpin pasukan ke daerah tersebut, termasuk Ben Bassat, yang memimpin operasi penyelamatan Grinberg dari Batalion ke-13 dan dua komandan batalion lainnya. Mereka membuat perimeter untuk memberikan perlindungan kepada pasukan penyelamat. Grinberg memimpin gerakan pengepungan dari utara, sementara komandan batalion pengintai Golani melakukan hal yang sama dari selatan. Komandan Batalion ke-53 Brigade Lapis Baja ke-188 melakukannya dari sisi yang lain. Selama upaya penyelamatan, pasukan berada di bawah tembakan terus-menerus dari para pejuang Hamas di dalam gedung. Pasukan penyelamat berhasil mencapai kelompok awal yang terdiri atas empat tentara. Mereka menemukan, semua anggota kelompok tersebut telah terbunuh.
Selama pertempuran ini, dua tentara dari tim pencarian dan penyelamatan elite Unit 669 Angkatan Udara Israel terbunuh saat mereka mencoba masuk ke dalam kompleks. Pejuang Hamas sebelumnya telah mencegat tank-tank Israel bergerak lebih jauh ke barat pada Senin (11/12/2023). Mereka bentrok dengan pasukan Israel di Gaza utara, di mana Israel mengatakan bahwa misinya sebagian besar telah selesai. Israel mengatakan, puluhan pejuang Hamas telah menyerah dan mendesak yang lain untuk bergabung dengan mereka. Sayap bersenjata Hamas mengatakan telah menembakkan roket ke arah Tel Aviv, lokasi warga Israel mengungsi di tempat penampungan. Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan, 32 warga Palestina tewas di Khan Younis semalam. Hamas mengatakan, para pejuangnya telah menghantam dua tank Israel dengan roket dan menembakkan mortir ke arah pasukan Israel. Para militan dan penduduk mengatakan, pertempuran juga terjadi di Shejaia, sebelah timur pusat Kota Gaza, Distrik Sheikh Radwan di barat laut, dan Jabalia di sebelah utara. Di Gaza tengah, tempat Israel memerintahkan warga untuk pindah menuju tempat penampungan di daerah Deir al-Balah, para pejabat kesehatan mengatakan rumah sakit Shuhada al-Aqsha telah menerima 40 korban tewas. Warga melaporkan adanya baku tembak di dekat jalan pantai dan media Hamas mengatakan para pejuang menggagalkan upaya Angkatan Laut Israel untuk melakukan pendaratan pasukan di lepas pantai.
Sumber : Garuda News 24