Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Jenderal (Purn) Moeldoko, mendorong peran staf ahli Panglima TNI sebagai unit yang melaksanakan aktivitas pengolahan dan penelaahan masalah nasional maupun internasional. Ini bertujuan untuk mendukung pelaksanaan dan kelancaran tugas Panglima TNI.
Di tengah ketidakpastian dunia, Moeldoko menegaskan pentingnya peran staf ahli TNI dalam meningkatkan sensitivitas terhadap isu untuk memperkaya informasi berbasis data. Berdasarkan pengalamannya sebagai Staf Ahli Kepala Staf Angkatan Darat, Moeldoko menyebut perlunya berpikir secara complex problem solving, critical thinking, creative.
Selain itu, staf ahli juga harus inovatif dalam memberikan masukan kepada atasannya. Moeldoko berpendapat bahwa staf ahli TNI harus dapat menjadi penyeimbang, diperkaya dengan data, dan ikut memproduksi ilmu baru.
Moeldoko menyebut bahwa kunci optimalnya fungsi staf ahli TNI terdapat pada sumber daya manusianya. Salah satu kriteria yang harus dimiliki staf ahli adalah bagaimana membangun relasi dengan unit internal TNI maupun lembaga lain.
Langkah itu bertujuan untuk mendukung proses pengambilan kebijakan yang lebih terukur. Staf ahli TNI harus banyak berbicara, termasuk dengan kementerian atau lembaga lain agar tahu situasi krusial di lapangan dan proyeksi kedepannya.
Menurut mantan KSAD, Moeldoko, dalam membangun narasi isu strategis harus dilakukan pengembangan kemampuan pengelolaan isu secara komprehensif. Moeldoko mencontohkan, posisinya sebagai Kepala Staf Presiden saat ini dengan mengelola isu strategis secara rutin.
Mengidentifikasi isu dilakukan dengan pemahaman secara komprehensif sehingga bisa menyiapkan mitigasi serta solusi terhadap isu yang berkembang. Moeldoko menilai, perlu adanya pertimbangan agar staf ahli TNI dapat mengkoordinasikan seluruh pengolahan isu dengan lembaga lainnya termasuk KSP.
Hal itu untuk mencegah adanya masukan yang tumpang tindih dan inkonsisten. Sinergi dengan lembaga lain penting untuk menegaskan stance presiden.
“Contohnya dalam krisis pangan kemarin, info riil di lapangan saya sampaikan kepada Presiden. Termasuk dampak dari krisis pangan ini yang sangat besar harus diantisipasi. Jadi saya harap para Koorsahli harus berpikir lebih luas lagi,” ucap Moeldoko melanjutkan.