Dalam hidup saya, saya bersyukur telah menjadi saksi serta belajar dari kebijakan pembangunan bangsa yang dijalankan oleh Presiden Suharto, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dan Presiden Joko Widodo. Dari pengalaman ini, saya menyadari pentingnya program-program yang konkret dan langsung menyentuh akar permasalahan. Seringkali, permasalahan di Indonesia bukanlah pada konsep atau gagasan, melainkan pada implementasinya. Oleh karena itu, pengawalan langsung dari pimpinan tertinggi negara diperlukan untuk program-program pembangunan yang esensial.
Saya menjadi saksi bagaimana pengawalan langsung terhadap program-program pembangunan utama dilakukan oleh Presiden Suharto melalui Sesdalobang (Sekretaris Pengendalian Pembangunan), oleh Presiden SBY dengan UKP4 (Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan), dan oleh Presiden Jokowi dengan KSP (Kantor Staf Presiden) serta instrumen lainnya. Bahkan, ketiga Presiden tersebut turun langsung ke lapangan untuk memeriksa pelaksanaan program-program unggulan pembangunan.
Untuk beberapa program pembangunan yang perlu dilaksanakan agar bangsa ini dapat maju dan makmur, perlu adanya pengawalan langsung dari pimpinan tertinggi negara. Fokus utama dalam beberapa tahun ke depan haruslah pada pembangunan manusia Indonesia, yaitu memastikan anak-anak Indonesia mendapatkan gizi yang cukup, kesehatan yang baik, dan pendidikan yang layak. Selain itu, penting untuk memerangi kemiskinan agar angka kemiskinan yang ekstrem dapat turun menjadi 0%. Untuk mencapai hal ini, perlu adanya program-program jaring pengaman sosial yang diperkuat.
Setelah melakukan diskusi panjang dengan banyak ahli, disimpulkan bahwa delapan program unggulan yang harus dilaksanakan dengan baik dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Program-program ini dinamakan “Program Hasil Terbaik Cepat” karena akan menghasilkan hasil yang dibutuhkan oleh bangsa Indonesia dengan cepat.
Program Hasil Terbaik Cepat pertama adalah memberikan makan siang dan susu gratis di sekolah dan pesantren, serta bantuan gizi untuk anak balita dan ibu hamil. Masalah stunting atau gagal tumbuh sesuai kurva pertumbuhan normal adalah masalah mendesak yang harus segera ditangani secara langsung oleh pemerintah. Angka stunting nasional seharusnya turun 37% menjadi 21% di tahun 2022, namun angka ini masih terlalu tinggi. Program seperti ini telah dilaksanakan di banyak negara dan telah terbukti mampu menurunkan angka stunting serta meningkatkan kehadiran anak di sekolah.
Program Hasil Terbaik Cepat kedua adalah menyelenggarakan pemeriksaan kesehatan gratis, menuntaskan kasus TB, dan membangun rumah sakit lengkap berkualitas di tingkat kabupaten. Indonesia merupakan negara dengan jumlah kasus TB terbesar kedua di dunia, dan kasus COVID-19 yang cukup berat. Untuk itu, perlu adanya pemeriksaan kesehatan gratis, peningkatan jumlah tenaga kesehatan, dan pembangunan rumah sakit berkualitas di semua kabupaten.
Program Hasil Terbaik Cepat ketiga adalah mencetak dan meningkatkan produktivitas lahan pertanian dengan lumbung pangan desa, daerah, dan nasional. Pelaksanaan program intensifikasi lahan akan membantu dalam peningkatan produksi pangan untuk memastikan ketersediaan, keterjangkauan, dan kualitas pangan di Indonesia.
Sumber: https://prabowosubianto.com/program-hasil-terbaik-cepat/
