Yakubu Gowon adalah seorang pemimpin yang hebat, bukan hanya karena kemenangan militer atas Biafran, tetapi karena kemampuannya untuk merangkul mantan musuh-musuhnya. Gowon lahir di Nigeria utara, menjadi double minority karena merupakan anggota suku minoritas Ngas dan orang Kristen di daerah mayoritas muslim.
Dia bergabung dengan tentara pada usia 20 tahun dan menghabiskan waktu berlatih di Inggris, termasuk bertugas di Royal Military Academy Sandhurst dan sebagai tentara penjaga perdamaian Nigeria di Kongo. Setelah terlibat dalam kudeta untuk menggulingkan pemerintah sipil, ia ditunjuk menjadi Kepala Staf Angkatan Darat pemerintahan militer Nigeria pada usia 31 tahun.
Pada bulan Juli 1966, Gowon menjadi Kepala Negara Nigeria untuk menyatukan gerakan separatis yang mulai bermunculan. Meskipun tidak berhasil menghentikan gerakan separatis, ia memimpin ekspansi besar-besaran Angkatan Darat Nigeria selama tiga puluh bulan perang saudara melawan Biafra, dengan perkiraan satu juta warga sipil tewas.
Namun, setelah Biafran menyerah pada bulan Januari 1970, Gowon mengumumkan amnesti untuk sebagian besar separatis Biafran dan merumuskan program rekonsiliasi dan rekonstruksi untuk membangun kembali area yang rusak akibat perang. Meskipun dijatuhkan oleh kudeta pada tahun 1975, Gowon pergi ke pengasingan di Inggris di mana ia mendapatkan gelar Ph.D dan menjadi profesor di sebuah perguruan tinggi.
Pada tahun 2004, usahanya dalam mempromosikan tata pemerintahan yang baik dan memerangi penyakit menular membuatnya mendapatkan kehormatan tertinggi oleh Dewan Penganugerahan Penghargaan Perdamaian Dunia.
