Artikel ini adalah catatan dari pengalaman Letnan Jenderal TNI (Purn.) Prabowo Subianto, yang menunjukkan kekagumannya terhadap Jenderal Vo Nguyen Giap dan strategi militer yang digunakan dalam pertempuran Dien Bien Phu. Pada tahun 1954, meskipun kekuatan militer Vietnam jauh di bawah kekuatan Prancis, mereka berhasil memukul Prancis dari Vietnam dan mendapatkan pengakuan internasional atas pemerintahan merdeka Vietnam Utara.
Jenderal Giap diakui atas keberhasilannya dalam mengorganisir serangan Dien Bien Phu. Dia menggunakan strategi “quan va toan” atau sinergi antara kekuatan militer dan seluruh kekuatan masyarakat, yang di Indonesia dikenal dengan istilah SISHANKAMRATA. Buku yang ditulis oleh Jenderal Giap menjelaskan secara detail perencanaan dan pelaksanaan operasi Dien Bien Phu, termasuk keterlibatan puluhan ribu warga sipil yang mendukung militer Viet Minh.
Dalam buku itu, Jenderal Giap juga menjelaskan bagaimana Viet Minh berhasil menyembunyikan kemampuan artileri dan senjata anti-pesawat mereka, serta mampu melindungi kemampuan tersebut dengan menggunakan gua-gua di bukit-bukit. Artikel ini menggarisbawahi bahwa sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta (SISHANKAMRATA) adalah strategi yang tepat untuk diadopsi oleh kekuatan militer dalam operasi bertahan atau penyerangan melawan kekuatan militer yang lebih unggul.
Catatan tersebut juga menyebutkan bahwa sekitar 80% dari kekuatan Viet Minh dalam operasi Dien Bien Phu adalah warga sipil yang mendukung militer Viet Minh. Keterlibatan puluhan ribu warga sipil ini memungkinkan Jenderal Giap untuk berhasil mengorganisir serangan tersebut dan menjaga pasukannya selama dua bulan tanpa henti.
Sumber: https://prabowosubianto.com/dien-bien-phu/
