Berita politik prabowo subianto yang humanis, berani dan tegas

Berkunjung ke Padepokan Garuda Yaksa di Hambalang, Prabowo Memperkenalkan Asal Usul Nama Tempat tersebut dan Berbagi Kisah Silaturahmi dengan PGPI

Berkunjung ke Padepokan Garuda Yaksa di Hambalang, Prabowo Memperkenalkan Asal Usul Nama Tempat tersebut dan Berbagi Kisah Silaturahmi dengan PGPI

Prabowo Subianto, calon presiden nomor urut 2, berbagi cerita tentang asal usul dan nama Padepokan Garuda Yaksa di Hambalang. Cerita ini terungkap dalam acara silaturahmi dan makan malam dengan para pendeta Persekutuan Gereja-gereja Pentakosta Indonesia (PGPI) di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Bogor, pada Selasa (30/1).

Prabowo menjelaskan bahwa ia merasa terhormat bahwa para pendeta dan sinode-sinode dari seluruh Indonesia berkumpul di tempat tersebut. Ia menjelaskan bahwa nama “Padepokan (Garuda Yaksa)” dipilih berdasarkan tradisi Jawa, di mana seorang pendekar setelah berhenti akan naik gunung dan menetap di sana. Pendekar tersebut akan memberikan pelajaran dan petuah berdasarkan pengalamannya.

Menurut Prabowo, ini adalah impian dan harapannya setelah pensiun dari militer, berhenti dari kekuasaan, dan menjadi seorang guru yang menetap di gunung. Prabowo sendiri sudah menetap di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Bogor, kurang lebih 16 tahun atau sekitar 20 tahun setelah pensiun.

Namun, Prabowo juga menekankan bahwa seorang pendekar akan turun gunung jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Ia juga menyatakan keinginannya untuk menjadi pemimpin yang berdasarkan Pancasila dan semboyan “bhinneka tunggal ika”.

Prabowo menegaskan bahwa Indonesia terdiri dari beragam suku, agama, adat-istiadat, dan bahasa yang berbeda, namun tetap memiliki takdir bersama. Meskipun berbeda dalam banyak hal, namun bersama dalam banyak hal juga. (SENOPATI)

Source link

Exit mobile version