Berita  

CNN Staff Accused of Being Israel’s Megaphone in Gaza Genocide: A Malpractice of Journalism!

Staf CNN di AS dan luar negeri menuduh CNN menjadi corong propaganda Israel dalam liputan konflik terbaru di Gaza. Mereka mengatakan bahwa keputusan manajemen dan proses persetujuan pemberitaan telah mengakibatkan liputan yang sangat berat sebelah, terutama dalam serangan Hamas pada 7 Oktober dan pembantaian Israel terhadap warga Palestina di Gaza. Pemberitaan ini, menurut mereka, tidak berimbang dan merupakan malpraktik jurnalistik.

Para jurnalis CNN juga menuduh manajemen pusat di Atlanta telah menetapkan pedoman ketat dalam peliputan, termasuk pengutipan Hamas dan perspektif Palestina serta persyaratan untuk penyuntingan berita oleh biro di Yerusalem sebelum disiarkan. Mereka menyebut bahwa hal ini dipengaruhi oleh CEO baru CNN, Mark Thompson, yang sebelumnya memiliki hubungan yang kontroversial dengan pemerintah Israel di BBC.

Sumber internal CNN juga mengatakan bahwa ada penolakan internal terhadap kebijakan ini, terutama dari staf senior yang merasa tidak setuju dengan pembatasan dalam peliputan Gaza. Banyak dari mereka juga mendorong agar lebih banyak konten dari Gaza disiarkan namun perubahan penting dalam liputan tersebut membuat hampir setiap laporan membebaskan Israel dari kesalahan.

Selain itu, beberapa jurnalis berpengalaman menghindari tugas di Israel karena mereka merasa tidak bebas menceritakan keseluruhan cerita. Mereka juga berspekulasi bahwa mereka dijauhkan oleh editor senior. Ini menunjukkan adanya “perpecahan” dalam jaringan tersebut akibat liputan yang mereka anggap timpang, mengingatkan pada peristiwa 9/11.

Artikel ini menekankan bahwa liputan CNN mengenai perang Israel-Gaza dianggap sebagai malpraktik jurnalistik dan menampilkan opini serta tudingan dari staf CNN sendiri. Penekanan juga diberikan pada kebijakan editorial yang mereka anggap tidak berimbang dalam menyajikan perspektif Palestina dan pembatasan dalam melaporkan konflik Gaza.