Pengamat Tata Kota Ingatkan Mall Baru Patuhi Amdal | Garuda News 24
Pengamat Tata Kota dari Universitas Gajah Mada, Bakti Setiawan, mengingatkan agar setiap pusat perbelanjaan atau mall yang baru beroperasi menyediakan sarana rekreasi publik agar dapat terus bertahan. Menurutnya, pusat perbelanjaan mengalami persaingan ketat dengan kehadiran toko online. “Suatu saat nanti akan tergerus oleh toko online, kecuali jika secara kreatif digabungkan dengan tempat rekreasi publik,” kata Bakti kepada Republika.co.id, Ahad (24/3/2024). Bakti juga merekomendasikan agar pengusaha UMKM diberi kesempatan untuk berjualan di mall. Dengan demikian, kehadiran mall baru dapat meningkatkan ekonomi masyarakat setempat. “Jika sudah dibuka, harus memberikan kesempatan kepada UMKM untuk bergabung,” ujar Bakti. Selain itu, Bakti juga mendorong agar pendirian pusat perbelanjaan berkapasitas besar mematuhi ketentuan analisis dampak lingkungan (Amdal). “Harus dipastikan bahwa kajian amdalnya telah dilakukan,” ucap Bakti. Namun, Bakti juga mengingatkan tentang perubahan pola konsumsi masyarakat yang mungkin terjadi dengan semakin maraknya pusat perbelanjaan. Perubahan tersebut mungkin tidak sesuai dengan pendapatan yang bisa menyebabkan utang. “Ini adalah investasi, tetapi juga memicu pola konsumerisme masyarakat,” ucap Bakti. Sebelumnya, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan RI, Isy Karim, meresmikan pembukaan mall terbesar di Asia Tenggara di Bekasi, Jawa Barat. Pemerintah mendorong mall baru ini dengan total luas 200 ribu meter persegi untuk terus meningkatkan kreativitas dan inovasi. Di sisi lain, Pemerintah berharap kepada Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Bekasi untuk memberikan upaya yang lebih besar dalam membina UMKM di wilayah masing-masing, termasuk menyertakan UMKM di mall baru ini.
