Jakarta –
Tim penjinak bahan peledak (jihandak) masih melakukan pencarian di perumahan yang terkena dampak kebakaran Gudang Munisi Daerah (Gudmurah) milik Kodam Jaya di Bogor, Jawa Barat. Tujuannya adalah untuk mencari serpihan-serpihan amunisi yang mungkin terlempar ke permukiman warga.
Tim jihandak yang mengenakan pakaian khusus terlihat sedang melakukan penyisiran di dalam area perumahan yang berjarak 1 kilometer dari gudang amunisi yang terbakar. Mereka terlihat menyisir sudut-sudut dan halaman rumah warga.
Anggota TNI lainnya tampak melakukan penyisiran manual. Hingga saat ini, kawasan perumahan masih ditutup untuk umum. Penghuni masih dievakuasi dan hanya diizinkan masuk untuk mengambil barang-barang pribadi.
Garis polisi masih terpasang di depan gerbang masuk kluster. Petugas keamanan perumahan berjaga untuk memastikan tidak ada warga yang masuk ke dalam area kluster.
“Tidak boleh masuk, Pak, warga yang datang ke sini juga harus keluar lagi, hanya untuk mengambil barang-barang,” kata petugas keamanan saat ditemui di lokasi, Minggu (31/3/2024).
“Mereka masih melakukan penyisiran lagi, kemarin malam ada banyak serpihan seperti itu, jadi masih dicari takutnya masih ada. Saya tidak tahu detailnya, kemarin malam saya tidak masuk,” tambahnya.
Seperti yang dilaporkan sebelumnya, warga di salah satu perumahan sekitar 1 km dari gudang amunisi milik Kodam Jaya dievakuasi saat kebakaran terjadi kemarin malam. Sekarang, warga diizinkan untuk kembali ke rumah mereka.
“Ya, sudah boleh kembali. Sudah disisir oleh gegana, sudah aman, jadi boleh masuk. Saya datang untuk mengambil pakaian ganti dan beberapa barang,” kata salah satu warga, Supriyanto (60), di Bogor, Jawa Barat, Minggu (31/3).
Pantauan detikcom menunjukkan garis yang dipasang TNI masih terpasang di gerbang masuk kluster. Namun, warga diperbolehkan masuk ke area kluster.
Warga terlihat berjalan kaki dari depan gerbang rumah masing-masing. Kendaraan belum diizinkan masuk karena garis pembatas masih terpasang.
“Hanya untuk mengambil barang, saya akan kembali ke Bekasi. Sementara ini, saya akan menunggu perkembangan kejadian sore nanti, apakah diperbolehkan kembali ke rumah malam ini atau bagaimana,” kata Supriyanto.
“Kami diizinkan masuk, namun kendaraan tidak diperbolehkan. Kami berjalan kaki menuju rumah tadi,” tambahnya.
(fas/fas)