Prudential Syariah berhasil memimpin industri dengan kinerja yang solid pada tahun 2023. Perusahaan ini mencatat total pendapatan kontribusinya sebesar Rp 3,2 triliun pada tahun lalu, yang mengalami peningkatan sekitar 38 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Dari total pendapatan tersebut, sebanyak Rp 1,2 triliun merupakan dana tabarru, yang merupakan bentuk upaya tolong-menolong dan menunjukkan kepercayaan peserta dan pelanggan terhadap perusahaan.
Chief Financial Officer Prudential Syariah, Paul Setio Kartono, menyatakan bahwa total aset Prudential Syariah tahun lalu tetap sekitar Rp 6,7 triliun, dengan total aset investasi perusahaan mencapai Rp 5,5 triliun. Perusahaan telah menginvestasikan dana investasi nasabah dan tersisa aset-aset lancar untuk kegiatan sehari-hari.
Rasio Risk Based Capital (RBC) perusahaan sebesar 3.806, yang jauh di atas ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang mensyaratkan RBC minimal 120 persen. Ke depan, Prudential Syariah akan fokus pada strategi finansial syariah untuk mempercepat pertumbuhan perusahaan. Sebagai informasi, Prudential Syariah baru berusia dua tahun sejak melakukan spin off dari perusahaan induknya pada tahun 2022. Perusahaan berkomitmen untuk menyediakan berbagai produk asuransi jiwa syariah sesuai dengan kebutuhan masyarakat di Indonesia.
