Jakarta – Kepala Subdirektorat Bina Kepenghuluan Kementerian Agama (Kemenag) Anwar Saadi berbicara tentang pentingnya pencegahan judi online kepada masyarakat. Ia menyatakan bahwa para penghulu perlu memberikan materi tentang bahaya judi online dalam kegiatan bimbingan perkawinan.
“KUA telah memberikan pembekalan Bimbingan Perkawinan kepada calon pengantin. Salah satu materi umumnya adalah peran dan tanggung jawab suami dan istri, termasuk pembekalan menjaga keutuhan keluarga. Namun, karena kasus judi online ini adalah materi spesifik, ke depan, materi ini juga akan menjadi materi penting dalam Bimbingan Perkawinan,” ujar Anwar seperti yang dikutip dalam situs resmi Kemenag, Minggu (23/6/2024).
Selain penghulu, Anwar menyatakan bahwa materi ini juga harus menjadi bahan edukasi dan bimbingan bagi jemaah yang dibina oleh penyuluh agama Islam di seluruh Indonesia. Menurut Anwar, upaya ini merupakan bentuk dukungan kepada Satgas Judi Online yang dibentuk pemerintah untuk menangani masalah darurat judi online.
Menurutnya, judi online dapat menyebabkan kerusakan dalam berbagai aspek kehidupan. Tidak hanya melanggar hukum, tetapi juga dapat menyebabkan depresi, bunuh diri, KDRT, hingga perceraian dalam rumah tangga.
Anwar menjelaskan bahwa secara terminologi, tidak ada yang positif dari judi online. Janji akan kemenangan hanya akan menghasilkan kekalahan, kemiskinan, perilaku konsumtif, dan menjadi salah satu penyebab orang terdorong untuk berjudi.
Anwar juga menyoroti penurunan angka perkawinan dalam tiga tahun terakhir. Menurutnya, masyarakat mulai menunda pernikahan karena kondisi ekonomi yang tidak stabil, yang menyebabkan kekhawatiran dalam membangun rumah tangga.
Untuk itu, Anwar meminta kepada seluruh penghulu dan penyuluh untuk mengkampanyekan dan memberikan bimbingan mengenai penguatan keluarga, serta perilaku yang dapat merugikan keluarga, seperti judi online.
Simak juga Video ‘Sederet Fakta 3 Sindikat Judi Online, Perputaran Uang Capai Rp 1 Triliun’:
(azh/imk)
