Perayaan Imlek selalu identik dengan adanya berbagai makanan khas yang memiliki makna mendalam selain angpao, dekorasi merah, dan tarian barongsai. Kue-kue tradisional seperti kue keranjang, kue ku, dan kue mangkok selalu hadir dalam setiap perayaan Imlek dengan harapan membawa keberuntungan, kesehatan, dan kemakmuran bagi keluarga yang merayakannya. Kue keranjang yang kenyal dan manis melambangkan rezeki yang terus bertambah, sementara kue ku dengan warna merah cerahnya melambangkan kemakmuran. Kue mangkok atau fa gao memiliki bentuk seperti bunga yang sedang mekar, melambangkan rezeki yang terus berkembang.
Selain kue-kue tradisional, makanan khas Imlek lainnya seperti moon cake, manisan, dumpling, siu mie, lumpia, kue lapis legit, dan Yee Sang juga memiliki makna dan simbol masing-masing. Moon cake yang berbentuk bulat menyerupai bulan purnama melambangkan keutuhan dan persatuan, sementara manisan disajikan dalam kotak segi delapan yang melambangkan kebahagiaan. Dumpling yang berbentuk seperti uang Tiongkok kuno melambangkan kemakmuran, sedangkan lumpia khas Imlek melambangkan keberuntungan dan kekayaan.
Setiap hidangan dalam perayaan Imlek tidak hanya sekadar makanan, tetapi juga sebagai doa dan harapan untuk tahun yang lebih baik. Dengan menyajikan makanan-makanan khas Imlek, diharapkan keberuntungan, kebahagiaan, dan kemakmuran akan selalu mengalir ke keluarga yang merayakan perayaan ini. Tradisi makanan khas Imlek menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan Imlek setiap tahunnya. Dengan demikian, perayaan Imlek bukan hanya sekadar merayakan momen, tetapi juga menyatukan keluarga dalam doa dan harapan untuk masa depan yang lebih baik.
