Metode pengobatan tradisional yang dikenal sebagai kerokan telah menjadi pilihan populer bagi masyarakat di Indonesia dalam mengatasi gejala “masuk angin”. Tak hanya di Indonesia, kerokan juga dikenal di beberapa negara Asia lainnya seperti Vietnam dan China. Praktik ini dilakukan dengan menggosok permukaan kulit menggunakan benda tumpul seperti koin atau sendok yang diolesi minyak atau balsam. Sensasi hangat yang timbul dipercaya dapat membantu mengeluarkan angin dari tubuh dan meredakan gejala tidak nyaman seperti pegal, kedinginan, atau masuk angin.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kerokan memiliki potensi efek antinyeri, antiradang, dan dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Namun, hingga saat ini, bukti ilmiah tentang manfaat medis dari kerokan masih terbatas. Beberapa manfaat yang telah diteliti termasuk meringankan nyeri leher, meredakan sakit kepala, mengurangi nyeri punggung bawah, mengurangi pembengkakan payudara pada ibu menyusui, meredakan sindrom Tourette, dan sindrom perimenopause.
Meskipun dianggap relatif aman untuk meredakan keluhan ringan, kerokan sebaiknya dilakukan dengan hati-hati. Orang dengan riwayat gangguan pembekuan darah atau mengonsumsi obat pengencer darah sebaiknya menghindari terapi ini. Penggunaan alat yang bersih dan steril juga penting untuk mencegah infeksi. Sekali lagi, kerokan meskipun dapat membantu meredakan beberapa gejala, tetap perlu konsultasi dengan ahli kesehatan sebelum mencoba metode ini untuk memastikan keamanan dan manfaatnya.