PortalBeritaAntara.info adalah situs berita yang berfokus pada penyajian informasi terbaru dan analisis mendalam

Mitos dan Fakta Seputar Epilepsi: Memahami Patologi dan Pengobatan

Epilepsi masih sering diselimuti berbagai mitos yang keliru dan tidak berdasar. Banyak orang percaya bahwa kejang akibat epilepsi disebabkan oleh hal mistis atau bisa menular hanya dengan berinteraksi. Mitos-mitos ini bukan hanya memperkuat stigma, tetapi juga membuat penderita epilepsi merasa terasing di masyarakat. Padahal, epilepsi adalah gangguan medis yang bisa dijelaskan secara ilmiah dan dapat dikelola dengan pengobatan yang tepat. Dengan memahami fakta sebenarnya, kita bisa membantu menghapus stigma dan memberikan dukungan yang lebih baik bagi penderita epilepsi.

Beberapa mitos yang masih berkembang di masyarakat tentang epilepsi antara lain adalah bahwa semua kejang disebabkan oleh epilepsi. Faktanya, tidak semua kejang menandakan epilepsi, ada kondisi lain seperti kadar gula darah rendah atau gangguan jantung yang juga bisa menyebabkan kejang. Penderita epilepsi juga sering dianggap tidak bisa bekerja, padahal banyak yang bisa bekerja dengan baik asal kejang mereka terkendali. Ada juga anggapan bahwa semua penderita epilepsi mengalami kejang hebat, padahal ada lebih dari 40 jenis kejang yang tidak semuanya ekstrem.

Epilepsi sering disalahartikan sebagai gangguan mental karena beberapa gejalanya terlihat seperti perilaku aneh atau tidak biasa, padahal sebenarnya itu adalah gangguan pada sistem saraf. Penderita epilepsi memang memiliki risiko lebih tinggi mengalami gangguan mental seperti depresi atau kecemasan karena stigma yang mereka hadapi. Ada juga mitos seputar tindakan yang seharusnya dilakukan saat seseorang sedang kejang, seperti menahan tubuh atau memasukkan benda ke mulut, yang sebenarnya dapat berbahaya.

Dengan pemahaman yang benar tentang epilepsi, kita bisa mengurangi stigma dan memberikan dukungan yang lebih baik bagi mereka yang hidup dengan kondisi ini. Ini penting agar penderita epilepsi merasa diterima dan mendapatkan perlakuan yang layak tanpa diskriminasi.

Source link