Perencanaan keluarga menjadi aspek penting dalam kehidupan berkeluarga di era modern. Pasangan sering dihadapkan pada pilihan menggunakan kontrasepsi untuk wanita atau pria. Meskipun mayoritas penggunaan kontrasepsi di Indonesia didominasi oleh wanita, keterlibatan pria dalam penggunaan kontrasepsi sangat penting. Data menunjukkan peningkatan tingkat penggunaan kontrasepsi di kalangan perempuan yang menikah, namun peran kedua gender dalam memilih kontrasepsi yang tepat perlu diperhatikan.
Untuk wanita, jenis kontrasepsi yang tersedia antara lain pil KB, IUD atau KB spiral, implan, suntik KB, dan sterilisasi wanita. Setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Sedangkan untuk pria, pilihan kontrasepsi meliputi kondom dan vasektomi. Kondom adalah metode paling umum dengan tingkat efektivitas sekitar 98%, sementara vasektomi merupakan pilihan permanen dengan tingkat efektivitas lebih dari 99%.
Ketimpangan gender dalam penggunaan kontrasepsi menjadi isu penting. Wanita sering memikul tanggung jawab yang besar dalam perencanaan keluarga, sementara peran pria dalam kontrasepsi masih minim. Keduanya memiliki peran krusial dalam mencegah kehamilan tidak direncanakan, namun partisipasi pria sangat dibutuhkan. Dukungan, edukasi, dan kesadaran tentang kontrasepsi pada kedua gender perlu ditingkatkan untuk mencapai keseimbangan tanggung jawab dalam kesehatan reproduksi.
Diskusi terbuka antara pasangan tentang kebutuhan masing-masing sebelum memutuskan kontrasepsi penting. Meskipun wanita memiliki lebih banyak pilihan dengan efektivitas tinggi, sedangkan pria memiliki opsi terbatas, keduanya harus mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan secara bersama. Meningkatkan kesadaran dan kontribusi kedua gender dalam program keluarga berencana merupakan langkah penting dalam mencapai keseimbangan tanggung jawab dalam kesehatan reproduksi.
