Raden Adjeng Kartini, seorang tokoh perempuan Indonesia yang dikenal sebagai pelopor perjuangan emansipasi wanita, tetap menjadi inspirasi bagi perempuan Indonesia hingga kini. Kartini lahir pada 21 April 1879 di Jepara, Jawa Tengah, dari keluarga bangsawan Jawa. Meskipun terkekang oleh tradisi masa itu, Kartini mengembangkan pemikirannya melalui korespondensi dan membaca buku Eropa. Melalui tulisannya, Kartini menyuarakan pentingnya pendidikan bagi perempuan, ketidakadilan gender, dan harapan atas kesetaraan.
Meskipun menikah dengan Bupati Rembang pada tahun 1903, Kartini tetap mengejar cita-citanya. Suaminya mendukungnya dengan mendirikan sekolah wanita di Rembang. Namun, perjuangan Kartini harus terhenti ketika ia wafat pada usia 25 tahun setelah melahirkan anak pertamanya. Surat-surat Kartini kemudian dikumpulkan dan diterbitkan dalam buku yang memberikan pandangan baru terhadap kondisi perempuan pribumi. Sebagai penghargaan, ia ditetapkan sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional dan tanggal kelahirannya, 21 April, diperingati setiap tahun sebagai Hari Kartini.
Raden Adjeng Kartini adalah simbol perubahan dan harapan bagi perempuan. Meskipun hidup dalam keterbatasan, semangatnya melebihi zamannya dan menempatkannya sebagai pionir gerakan feminisme dan pendidikan perempuan di Indonesia. Kartini tetap menjadi inspirasi bahwa perempuan memiliki hak untuk bermimpi, berpendidikan, dan berkontribusi dalam pembangunan bangsa.