Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati telah mengungkapkan bahwa strategi Indonesia dalam menghadapi kebijakan tarif resiprokal Amerika Serikat (AS) tidak hanya bertujuan untuk meredakan gejolak, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru. Melalui pendekatan dialogis, pemerintah Indonesia berupaya memahami sudut pandang AS dan menawarkan opsi-opsi untuk mengurangi defisit neraca perdagangan. Langkah-langkah seperti deregulasi dan reformasi administrasi dilakukan untuk mengurangi hambatan perdagangan. Negosiasi dengan AS juga diikuti dengan eksplorasi peluang diversifikasi dalam ekspor ke negara-negara lain. Menkeu AS Scott Bessent memperkirakan bahwa proses penyeimbangan defisit perdagangan AS dengan mitra dagangnya akan memakan waktu antara dua hingga tiga tahun. Sri Mulyani menegaskan bahwa upaya tersebut tidak hanya bertujuan untuk mengatasi gejolak ekonomi, tetapi juga membuka pintu bagi pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Sri Mulyani dan Strategi Redam Tarif Resiprokal AS: Langkah Tepat?

Read Also
Recommendation for You
Anggota Komisi IV Bidang Pendidikan dan Kesehatan DPRD Kabupaten Garut, Jawa Barat, Yudha Puja Turnawan…
Pada final China Masters 2025 Super 750, An Se Young, tunggal putri Korea peringkat satu…
Hari ini, menurut kalender Bali, adalah Redite Umanis Ukir. Dalam tradisi Bali, Redite Umanis Ukir…
Pertandingan final sektor U-19 Polytron Superliga Junior 2025 sangat dinanti-nantikan karena akan mempertemukan klub-klub ‘raksasa’…
Zaskia Sungkar, seorang aktris Indonesia, telah mengungkapkan mengidam makanan yang unik selama kehamilan keduanya. Kebiasaan…
Pelatih Persib, Bojan Hodak, telah beralih fokus ke pertandingan tandang melawan Arema FC dalam pekan…