Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati telah mengungkapkan bahwa strategi Indonesia dalam menghadapi kebijakan tarif resiprokal Amerika Serikat (AS) tidak hanya bertujuan untuk meredakan gejolak, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru. Melalui pendekatan dialogis, pemerintah Indonesia berupaya memahami sudut pandang AS dan menawarkan opsi-opsi untuk mengurangi defisit neraca perdagangan. Langkah-langkah seperti deregulasi dan reformasi administrasi dilakukan untuk mengurangi hambatan perdagangan. Negosiasi dengan AS juga diikuti dengan eksplorasi peluang diversifikasi dalam ekspor ke negara-negara lain. Menkeu AS Scott Bessent memperkirakan bahwa proses penyeimbangan defisit perdagangan AS dengan mitra dagangnya akan memakan waktu antara dua hingga tiga tahun. Sri Mulyani menegaskan bahwa upaya tersebut tidak hanya bertujuan untuk mengatasi gejolak ekonomi, tetapi juga membuka pintu bagi pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Sri Mulyani dan Strategi Redam Tarif Resiprokal AS: Langkah Tepat?

Read Also
Recommendation for You
Kanwil Kementerian Hukum dan HAM NTB melakukan kunjungan ke Pemerintah Kabupaten Lombok Timur pada Jumat…
Sebanyak 3.000 personel dari Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polrestabes Bandung dikerahkan untuk menjaga keamanan dalam…
Komunitas Journalist Max Community (JMC) merayakan satu dekade Yamaha Nmax dengan penuh semangat. Momen istimewa…
Tren pembuatan konten vlog atau video blog semakin populer di kalangan anak muda maupun dewasa….
PT Telkom Indonesia Tbk melalui Telkom Solution aktif menyukseskan transformasi digital dalam segmen Business to…
TikTok Shop by Tokopedia dan Superstar Agency mengadakan program pelatihan Live Host Certification Program untuk…