Banyak orang mungkin merasa bahwa mereka telah membaca dengan baik, tetapi ada kebiasaan kecil yang keliru yang sebenarnya dapat memperlambat kecepatan membaca mereka. Membaca merupakan keterampilan dasar yang sangat penting, terutama di era informasi cepat seperti sekarang. Salah satu kesalahan umum yang sering dilakukan saat membaca adalah melafalkan kata demi kata (vokalisasi). Kebiasaan ini sebenarnya dapat memperlambat proses membaca karena lebih cepat daripada kemampuan otak dalam memproses tulisan.
Kesalahan lainnya adalah menggerakkan bibir atau kepala saat membaca, mengakibatkan penurunan kecepatan membaca dan kesulitan untuk menangkap beberapa kata secara bersamaan. Selain itu, kebiasaan membaca ulang atau regresi juga sering terjadi karena kurangnya fokus, yang justru memperlambat pemahaman keseluruhan bacaan. Subvokalisasi, yaitu membaca dalam hati terlalu mendalam, juga dapat menghambat ritme membaca karena otak terjebak pada pemrosesan kata per kata.
Menurut teori associative memory, otak manusia sebenarnya mampu menghubungkan informasi baru dengan pengetahuan yang telah tersimpan sebelumnya, sehingga tidak perlu membaca setiap kata secara detail. Dengan menggunakan teknik skimming dan scanning, kita bisa menangkap inti bacaan tanpa perlu membaca seluruh teks. Dengan menyadari berbagai kebiasaan yang memperlambat kecepatan membaca, kita bisa memperbaikinya secara bertahap untuk meningkatkan efisiensi membaca tanpa mengorbankan pemahaman.