Opium: Asal Usul, Penggunaan Medis, dan Risiko Penyalahgunaannya

Opium, dikenal sebagai salah satu narkotika non-sintetik tertua, berasal dari getah tanaman poppy dan sudah digunakan sejak ribuan tahun yang lalu. Meskipun awalnya digunakan untuk keperluan medis, kini opium lebih dikenal sebagai narkoba berbahaya dengan dampak serius bagi kesehatan fisik dan mental. Sejarah Opium mulai tercatat sejak lebih dari 7.000 tahun yang lalu, dengan bukti arkeologis pertama ditemukan di situs Neolitik dekat Barcelona. Penggunaan opium berkembang di masa kejayaan Kekhalifahan Abbasiyah, di mana tokoh medis seperti al-Kindi dan al-Razi berkontribusi dalam penggunaan opium secara medis.

Opium dapat dikonsumsi dalam berbagai bentuk seperti dihisap, disuntikkan, atau ditelan. Yang melibatkan kombinasi dengan zat lain, seperti “Black” atau “Buddha”. Fisik tanaman opium sendiri memiliki tinggi sekitar satu meter dan memiliki bunga berwarna putih atau ungu yang tumbuh di ujung tangkai. Dampak dari penggunaan opium antara lain ketergantungan fisik dan psikologis, sembelit kronis, mulut dan hidung kering, serta risiko overdosis yang berpotensi fatal.

Untuk menanggulangi penyalahgunaan opium, diperlukan penanganan komprehensif mulai dari edukasi, pencegahan, hingga rehabilitasi bagi korban. Pemerintah dan lembaga terkait terus berupaya untuk membatasi peredaran narkotika termasuk yang berasal dari opium. Masyarakat juga diimbau untuk lebih waspada terhadap bahaya narkotika dan memahami bahwa meskipun terlihat indah, opium merupakan ancaman serius bagi kesehatan ketika disalahgunakan.

Source link