Beras merupakan salah satu makanan pokok penting bagi masyarakat di Indonesia. Namun, konsumen seringkali khawatir akan keaslian beras yang mereka beli. Beberapa kasus beras palsu yang terbuat dari bahan non-pangan, seperti plastik atau bahan kimia berbahaya, telah ditemukan. Konsumsi beras palsu dapat membahayakan kesehatan dalam jangka panjang.
Untuk menghindari penipuan dan ancaman kesehatan, penting bagi konsumen untuk mengenali ciri-ciri beras palsu. Perbedaan antara beras asli dan palsu memang sulit untuk dibedakan secara kasat mata karena bentuknya mirip. Namun, konsumsi beras palsu dapat menyebabkan gangguan pencernaan, kerusakan organ, dan bahkan kanker karena paparan zat karsinogenik.
Beberapa ciri-ciri beras palsu yang perlu diperhatikan antara lain tekstur beras yang terlalu halus dan licin, aroma yang aneh, mengapung saat direndam air, hasil masakan nasi yang tidak wajar, bentuk fisik yang berbeda, dan tidak meleleh saat dibakar. Selain itu, konsumen juga harus waspada terhadap praktik oplosan, di mana beras berkualitas premium dicampur dengan beras yang kurang berkualitas.
Untuk menghindari risiko dan kerugian, disarankan untuk membeli beras dari tempat terpercaya seperti toko resmi, pasar tradisional besar, atau supermarket. Perhatikan juga label kemasan, izin edar, kondisi beras, serta tanggal kadaluarsa jika akan membeli beras dalam kemasan. Mewaspadai beras palsu atau oplosan tidak hanya penting untuk kesehatan, tetapi juga untuk keamanan konsumen.