Pernikahan merupakan momen istimewa yang penuh kebahagiaan bagi pasangan yang menikah. Selain prosesi ijab kabul dan menyambut tamu, pernikahan juga sering kali diwarnai oleh berbagai tradisi. Tradisi ini berbeda-beda tergantung pada budaya yang dianut oleh pasangan dan keluarga mereka. Salah satu contoh tradisi pernikahan yang cukup terkenal adalah tradisi garter yang berasal dari budaya Eropa.
Tradisi garter menjadi perbincangan setelah pasangan Luna Maya dan Maxime Bouttier menggelar pernikahan yang menggabungkan unsur budaya Jawa, Bali, dan Eropa. Dalam pernikahan mereka, Luna Maya terlihat mengenakan garter di pahanya yang kemudian dilepas oleh Maxime Bouttier dengan gigi dan dilempar kepada para tamu pria. Tradisi garter sendiri merupakan warisan budaya Eropa yang berasal dari abad pertengahan.
Garter awalnya digunakan sebagai penahan stoking dengan kepercayaan bahwa memiliki potongan pakaian dari pengantin wanita akan membawa keberuntungan bagi para tamu undangan. Namun, tradisi ini bisa merusak gaun pengantin, sehingga pengantin wanita mulai menggunakan garter sebagai pengganti potongan gaun yang bisa diberikan kepada tamu. Proses melepas garter sering kali diartikan sebagai simbol perubahan status pengantin wanita dari lajang menjadi istri.
Tradisi garter dalam pernikahan menjadi momen yang dinantikan dan dianggap sebagai bagian wajib dalam resepsi pernikahan di beberapa negara seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis. Meskipun banyak yang menyukai tradisi garter, ada juga yang menganggapnya kurang sesuai dengan nilai budaya tertentu atau hanya sebagai tradisi lama. Seiring berjalannya waktu, tradisi garter telah mengalami evolusi menjadi momen menyenangkan dalam pernikahan.