Cara Membuat Tempe Kedelai Tradisional Berkualitas

Tempe kedelai merupakan makanan fermentasi khas Indonesia yang lezat dan kaya akan nutrisi. Proses pembuatannya tradisional namun membutuhkan ketelitian dalam pemilihan biji kedelai, perendaman, perebusan, fermentasi, dan pembungkusan menggunakan daun atau alami lainnya. Metode ini tidak hanya menjaga cita rasa autentik tempe, tetapi juga mewariskan kearifan lokal secara turun-temurun. Tahapan lengkap pembuatan tempe kedelai tradisional dijelaskan dengan detail di bawah ini.

Tahapan pertama adalah pemilihan biji kedelai terbaik dengan menggunakan tampah untuk menyeleksi dan memisahkan biji yang berkualitas rendah. Setelah itu, kedelai dicuci hingga bersih menggunakan air mengalir untuk menghilangkan kotoran. Kemudian, kedelai direbus sebentar selama kurang lebih 30 menit agar mulai melunak namun belum matang sepenuhnya.

Setelah direbus, kedelai direndam dalam air bersih semalaman untuk memunculkan tingkat keasaman yang diperlukan. Keesokan paginya, kulit ari kedelai dikupas dengan meremasnya perlahan dalam air untuk menghasilkan biji yang siap diolah. Kemudian, kedelai dibersihkan kembali seperti saat mencuci beras untuk memastikan tidak ada sisa kulit ari yang tertinggal. Selanjutnya, kedelai dikukus hingga matang sempurna, kemudian didinginkan dan dikeringkan.

Setelah itu, ragi ditaburkan secara merata pada kedelai yang sudah kering dan diaduk hingga tercampur sempurna. Kedelai yang sudah diberi ragi dibungkus dengan daun pisang atau plastik sesuai ketersediaan bahan pembungkus. Selanjutnya, bungkusan kedelai difermentasi di tempat hangat dan ditusuk-tusuk dengan lidi setelah satu malam dipermukaan untuk membantu proses fermentasi.

Proses fermentasi dilanjutkan dengan merendam tempe semalaman dan keesokan harinya tempe sudah padat dan siap dikonsumsi. Dengan mengikuti tahapan pembuatan tempe kedelai secara tradisional ini, Anda dapat menikmati tempe berkualitas dan lezat di rumah.

Source link