Dampak Negatif Campur Tangan Orang Tua pada Anak

Pola asuh yang terlalu mengatur urusan anak, dikenal juga dengan istilah overparenting atau overprotective parenting, seringkali dilakukan dengan niat baik oleh orang tua. Mereka ingin memastikan anak-anak mereka aman dan sukses, namun perhatian berlebihan ini bisa membatasi ruang gerak dan kemandirian anak. Para psikolog dan berbagai penelitian telah menyoroti dampak negatif yang bisa timbul akibat perilaku overparenting ini.

Anak-anak yang selalu dikontrol dan dilindungi oleh orang tua cenderung lebih bergantung, mengalami stres, dan kesulitan mengambil keputusan sendiri. Tujuh dampak buruk utama dari overparenting ini antara lain menurunnya kemandirian dan kemampuan memecahkan masalah anak, penurunan kepercayaan diri, gangguan kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi, ketergantungan berlebihan pada orang lain, kesulitan dalam berinteraksi sosial, perfeksionisme, serta rasa selalu diawasi dan kehilangan privasi.

Para pakar menyarankan agar orang tua mengembangkan pola asuh yang seimbang, yaitu mendampingi tanpa melakukan micromanagement. Memberi anak ruang untuk membuat pilihan ringan sesuai usianya, mendorong mereka untuk belajar mengambil keputusan dan bertanggung jawab atas konsekuensinya, serta menarik perlahan intervensi berlebih adalah langkah-langkah praktis yang dapat dilakukan. Pola asuh yang memberi ruang belajar, berdiskusi, dan membuat keputusan sendiri akan memperkuat mental dan kesiapan anak-anak untuk menghadapi masa depan yang penuh tantangan.

Source link