Gunung Anak Krakatau di Perairan Selat Sunda mengalami erupsi dan mengeluarkan kolom abu setinggi 2.000 meter, pada Ahad (17/7) pukul 08.47 WIB. REPUBLIKA.CO.ID, LAMPUNG SELATAN – Gunung Anak Krakatau yang berada di perairan Selat Sunda, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, kembali meletus. Letusan Gunung Anak Krakatau disertai luncuran abu vulkanik setinggi 800 meter dari puncak gunung api aktif tersebut. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan bahwa erupsi tersebut terjadi pada Ahad (3/12/2023), pukul 09.08 WIB. Erupsi itu terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 72 milimeter dan durasi lebih kurang 34 detik. Kolom abu teramati berwarna hitam dengan intensitas tebal condong ke arah barat laut. Kepala Pos Pantau Gunung Anak Krakatau di Hargopancuran, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, Andi Suardi, mengatakan Gunung Anak Krakatau kini berada pada status level III atau siaga. PVMBG merekomendasikan masyarakat untuk tidak mendekati Gunung Anak Krakatau atau beraktivitas dalam radius lima kilometer dari kawah aktif. Ia mengatakan, pemukiman terdekat dari Gunung Anak Krakatau terdapat di Pulau Sebesi yang berjarak 16,5 kilometer. Andi mengimbau masyarakat dan nelayan untuk tidak mendekati kawasan Gunung Anak Krakatau pada radius 5 kilometer. “Saat ini Gunung Anak Krakatau berada pada level III, siaga, dengan rekomendasi masyarakat, nelayan, pendaki gunung, tidak mendekati gunung dengan radius lima kilometer,” katanya, Ahad (3/12/2023). Sejak kelahiran Gunung Anak Krakatau pada Juni 1927 hingga saat ini, erupsi berulang kali terjadi. Sehingga Gunung Anak Krakatau tumbuh semakin besar dan tinggi. Karakter letusan Gunung Anak Krakatau berupa erupsi eksplosif dan erupsi efusif dengan waktu istirahat letusannya berkisar antara satu sampai enam tahun. sumber: Antara Tidak ada hasil Lihat Semua Hasil © 2023 Garuda News 24. Seluruh hak cipta. Situs web ini menggunakan cookie. Dengan terus menggunakan situs web ini, Anda memberikan persetujuan untuk cookie yang digunakan. Kunjungi Kebijakan Privasi dan Cookie kami. Saya setuju
Garuda News 24 – Gunung Anak Krakatau di Perairan Selat Sunda kembali meletus, menyebabkan kolom abu setinggi 800 meter. Kejadian ini terjadi pada hari Ahad, 3 Desember 2023, pukul 09.08 WIB. Letusan Gunung Anak Krakatau disertai dengan luncuran abu vulkanik yang mengakibatkan kolom abu setinggi 800 meter dari puncak gunung api aktif tersebut.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan bahwa letusan tersebut tercatat di seismogram dengan amplitudo maksimum 72 milimeter dan durasi lebih kurang 34 detik. Kolom abu yang dihasilkan berwarna hitam dengan intensitas tebal condong ke arah barat laut.
Andi Suardi, Kepala Pos Pantau Gunung Anak Krakatau di Hargopancuran, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, menyatakan bahwa Gunung Anak Krakatau kini berada pada status level III atau siaga. Ia juga merekomendasikan agar masyarakat untuk tidak mendekati Gunung Anak Krakatau atau beraktivitas dalam radius lima kilometer dari kawah aktif.
Pemukiman terdekat dari Gunung Anak Krakatau terdapat di Pulau Sebesi yang berjarak 16,5 kilometer. Oleh karena itu, masyarakat dan nelayan diminta untuk tidak mendekati kawasan Gunung Anak Krakatau pada radius 5 kilometer. Sejak kelahiran Gunung Anak Krakatau pada Juni 1927 hingga saat ini, erupsi berulang kali terjadi, sehingga Gunung Anak Krakatau tumbuh semakin besar dan tinggi. Karakter letusan Gunung Anak Krakatau berupa erupsi eksplosif dan erupsi efusif dengan waktu istirahat letusannya berkisar antara satu sampai enam tahun. Sumber: Antara.