Oleh Prabowo Subianto [diambil dari Buku 2 Kepemimpinan Militer: Catatan dari Pengalaman Letnan Jenderal TNI (Purn.) Prabowo Subianto]
Houari Boumédiène adalah salah satu pemimpin dunia abad ke-20 yang dihormati karena ketulusannya dalam memimpin. Meskipun sebagian rekam kehidupannya tidak diketahui, namun keberhasilannya mempertahankan rasa hormat dan cinta rakyat Aljazair kepadanya selama masa jabatannya merupakan hal yang patut dihormati.
Boumediene lahir dari keluarga petani pedesaan miskin di koloni Prancis di Aljazair. Meskipun dari keluarga miskin, ia berhasil mendapatkan pendidikan di sekolah dasar Arab dan tumbuh fasih berbahasa Arab.
Pada tahun 1952, ia pergi ke Kairo dan bergabung dengan kelompok perwira militer yang ingin merdeka dari Prancis dan membentuk Front Pembebasan Nasional (FLN). Bergabung dengan perjuangan kemerdekaan FLN pada bulan Desember 1954, ia mengadopsi nama perjuangan Houari Boumediene.
Boumediene memimpin serangan kepada posisi-posisi Prancis dan menjadi salah satu dari enam pimpinan FLN. Setelah kemerdekaan Aljazair pada tahun 1962, ia memimpin faksi militer yang kuat dalam pemerintahan baru dan diangkat sebagai Menteri Pertahanan.
Pada bulan Juni 1965, Boumediene merebut pimpinan tertinggi dalam kudeta tanpa pertumpahan darah. Selama masa kepemimpinannya, ia dikenal sebagai pemimpin pemikir yang pragmatis dan pejuang kepentingan Dunia Ketiga.
Boumediene meninggal dunia pada tahun 1978, namun ketulusannya dalam memimpin dan dedikasinya sebagai seorang prajurit seperti saat memenangkan pertempuran dalam perang kemerdekaan Aljazair masih dihormati hingga saat ini.
Sumber: https://prabowosubianto.com/kolonel-houari-boumediene/
