Berita politik prabowo subianto yang humanis, berani dan tegas
Berita  

Rektor Paramadina Menganalisis Kembali Wacana Sistem Demokrasi dalam UUD 1945

Jakarta – Rektor Universitas Paramadina, Didik J Rachbini, menyatakan bahwa wacana kembali ke Undang-Undang Dasar 1945 telah muncul selama beberapa tahun terakhir. Menurutnya, wacana ini adalah hal yang positif.

“Wacana ini sehat, dan tidak terjadi tanpa alasan. Demokrasi langsung yang telah dilaksanakan melalui empat pemilihan presiden, menunjukkan banyak dampak negatif akibat perilaku politisi,” ujar Didik dalam keterangan tertulis, Sabtu (8/6/2024).

Salah satu perilaku negatif yang disebut oleh Didik adalah politik uang. Didik mengatakan bahwa Indonesia telah berhasil menjalankan demokrasi langsung, namun terdapat beberapa catatan yang menunjukkan kelemahan dari sistem tersebut.

“Ada pelanggaran aturan, politik uang, praktek politik yang curang, dan berbagai hal negatif lainnya. Meskipun demikian, Indonesia telah berhasil menjalankan demokrasi langsung meski dengan banyak kelemahan, namun tetap diakui sebagai salah satu demokrasi terbesar di dunia,” tambah Didik.

Didik juga mengutip pernyataan Presiden terpilih Prabowo Subianto pada tahun 2019. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Prabowo saat upacara peringatan HUT RI di kantor DPP Gerindra, Jakarta Selatan.

“Presiden terpilih Prabowo Subianto mengungkapkan bahwa demokrasi langsung ini melelahkan. Wacana tersebut tidak baru, sudah muncul sejak lima tahun yang lalu. Meskipun demikian, tidak ada tindakan politik yang dilakukan terkait wacana ini,” jelas Didik.

“Hingga akhirnya, Gerindra membantah sebagai pihak yang mengusulkan kembali ke UUD 1945. Pernyataan terbaru ini merupakan bantahan terkait pilkada yang akan dilaksanakan pada tahun 2024,” lanjut Didik.

Didik menyatakan bahwa demokrasi di Indonesia telah berkembang sesuai dengan kondisi sosial dan ekonomi masyarakat, terutama dalam bidang pendidikan.

“Demokrasi juga berkembang sesuai dengan kondisi sosial ekonomi masyarakat, terutama dalam hal pendidikan. Hubungan antara demokrasi dan pendidikan sangat erat, dimana semakin tinggi tingkat pendidikan, semakin tinggi pula tuntutan terhadap demokrasi,” ujar Didik.

Selengkapnya dapat dilihat di halaman berikutnya.