Menteri Koordinator Bidang Ekonomi Airlangga Hartarto menyoroti beberapa risiko yang muncul dari situasi geopolitik yang tidak stabil yang akan mempengaruhi ekonomi Indonesia.
“Situasi geopolitik yang tidak menentu baru-baru ini di Timur Tengah dan tentu saja, perang Ukraina yang sedang berlangsung, dan Israel-Hamas juga menambah ketidakstabilan,” katanya dalam konferensi pers di Jakarta pada hari Senin. “Dunia baru saja mulai bernapas, dan sekarang sedang tercekik lagi.”
Namun, Airlangga menjelaskan bahwa pemerintah akan terus berusaha untuk mengurangi risiko yang muncul dari konflik yang sedang berlangsung di Israel dan Palestina. Pemerintah mengamati situasi dengan cermat untuk melihat berapa lama eskalasi ini akan berlangsung. “Kami tidak yakin berapa lama jadi kami perlu mengantisipasi,” katanya.
Airlangga memperkirakan bahwa eskalasi yang sedang berlangsung ini akan berdampak pada harga berbagai komoditas termasuk minyak. “Dan karena pertumbuhan ekonomi global melambat, efek kenaikan harga akan terasa kuat,” tambahnya.
Selain konflik yang sedang berlangsung, Airlangga juga menyebut El Nino sebagai tantangan bagi pertumbuhan ekonomi global. “Tentu saja, perubahan iklim adalah masalah yang sedang berlangsung, dan El Nino akan mengganggu pasokan pangan,” katanya.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan bahwa dunia sedang menghadapi fase yang sangat fluktuatif, dengan China, AS, dan Eropa berusaha mengendalikan keadaan ekonomi masing-masing.
“Ini akan berdampak pada seluruh dunia karena tiga wilayah ini mempengaruhi lebih dari 40 persen dunia,” katanya dalam Pertemuan Koordinasi Pengendalian Inflasi di Jakarta pada hari Senin.
Misalnya, AS menyebabkan depresiasi mata uang global karena tingkat inflasi yang tinggi, yang pada gilirannya mempengaruhi inflasi global dengan inflasi impor. Inflasi impor adalah jenis inflasi pada barang impor yang dipengaruhi oleh kebijakan AS.
Sementara itu, China, sebagai penggerak ekonomi terbesar kedua di dunia, juga mengalami penurunan ekonomi. Menurut Sri Mulyani, hal ini akan mempengaruhi harga komoditas karena akan menyebabkan penurunan permintaan.
Di Eropa, perang antara Ukraina dan Rusia akan melambatkan pertumbuhan ekonomi global, dengan eskalasi terbaru antara Israel dan Palestina yang berpotensi menyebar ke Timur Tengah.
Sri Mulyani menegaskan bahwa Indonesia harus waspada terhadap kondisi geopolitik yang datang bertubi-tubi, sehingga menyebabkan ekonomi Indonesia melambat meskipun pulih dengan baik dari pandemi COVID-19.
YOHANES MAHARSO JOHARSOYO | RIANI SANUSI PUTRI