Berita politik prabowo subianto yang humanis, berani dan tegas

Pejuang Nasional Gadjah Mada – Prabowo2024.net: Mengabdi untuk Indonesia

Pejuang Nasional Gadjah Mada – Prabowo2024.net: Mengabdi untuk Indonesia

Gadjah Mada: Inspirasi Kepemimpinan dalam Sejarah Nusantara

Oleh: Prabowo Subianto (diambil dari Buku Kepemimpinan Militer 1: Catatan dari Pengalaman Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto)

Ketika masih kecil, saya sering mendengar cerita tentang Gadjah Mada, Diponegoro, Sultan Hasanuddin, dan Teuku Umar dari kakek dan ayah saya. Mereka selalu menceritakan tentang pahlawan-pahlawan kita. Angkatan ’45 ini sangat menarik bagi mereka karena mereka menganggap bahwa Indonesia lebih hebat.

Saat saya bersekolah di Inggris, saya diajari tentang sejarah pahlawan-pahlawan mereka seperti Duke of Wellington, Lord Nelson, dan Montgomery. Namun, ketika saya pulang ke rumah dan bercerita tentang Montgomery, ayah langsung mengatakan, “Tetapi, Panglima Besar Soedirman lebih hebat.” Mereka selalu mengatakan bahwa pahlawan Indonesia lebih hebat daripada pahlawan manapun.

Angkatan ’45 ini sangat percaya diri, bangga, dan sensitif karena mereka merasa bahwa bangsa Indonesia pernah dihina, ditindas, dan dianggap inlander. Mereka melawan ketika ada yang menghina.

Kepercayaan diri angkatan ’45 banyak didasari oleh kebesaran sejarah Nusantara. Mereka percaya bahwa Indonesia pernah memiliki kerajaan-kerajaan yang hebat, salah satunya adalah kerajaan Majapahit. Ketika berbicara tentang Majapahit, kita tidak bisa melupakan Gadjah Mada.

Gadjah Mada adalah prajurit elite pengawal raja dan keluarga Kerajaan Majapahit yang dipimpin oleh Raja Jayanegara. Di bawah kepemimpinan Jayanegara, Gadjah Mada menunjukkan kepiawaian dalam memimpin dan menumpas pemberontakan yang dipimpin oleh Ra Kuti. Namun, sayangnya ia gagal dalam melindungi raja saat Raja Jayanegara dibunuh oleh Tanca.

Di bawah pemerintahan Ratu Tribhuwana Tunggadewi, Gadjah Mada diangkat sebagai Patih Amangku Bhumi dan memiliki tanggung jawab penuh atas pemerintahan. Dia kemudian mengumumkan program politik untuk menyatukan nusantara dengan menguasai negara-negara di luar wilayah Majapahit.

Program-program tersebut dikenal sebagai ‘Sumpah Amukti Palapa’ yang menjadi titik awal kemajuan dan kejayaan Kerajaan Majapahit. Gadjah Mada semakin memuncak karirnya pasca Ratu Tribhuwana Tunggadewi digantikan oleh Hayam Wuruk. Bersama Hayam Wuruk, Majapahit mencapai masa kejayaannya.

Dari Gadjah Mada, kita dapat belajar tentang komitmen yang kuat untuk menyatukan berbagai suku dan pulau di Nusantara, serta pentingnya administrasi dan pemerintahan yang kuat didukung oleh kekuatan militer yang unggul. Kita juga dapat belajar dari sejarah Nusantara bahwa yang kuat akan melakukan apa yang mereka bisa, dan yang lemah akan menderita.

Berulang kali dalam sejarah, para raja dan pangeran besar Nusantara berusaha untuk membuat Indonesia kuat, karena jika tidak, kita akan terus diinjak-injak dan dihina.

Sumber: [Prabowo Subianto] (https://prabowosubianto.com/pejuang-nasional-gadjah-mada/)

Source link