Indonesia menekankan partisipasi aktif dan adil dari semua negara mitra Kerangka Ekonomi Indo-Pasifik untuk Kemakmuran (IPEF) dalam menerapkan kerangka kerja kerjasama, kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
“Indonesia memfokuskan pada operasionalisasi perjanjian IPEF dengan menekankan partisipasi aktif dan adil untuk semua negara peserta IPEF,” kata Hartarto dalam pernyataan kementeriannya pada hari Minggu.
Dalam pertemuan virtual menteri IPEF yang berlangsung pada Kamis (14 Maret), ia mengatakan Indonesia menyambut rencana penandatanganan perjanjian IPEF.
Ia menjelaskan bahwa penandatanganan perjanjian IPEF, yang akan berlangsung di Singapura pada bulan Juni 2024, termasuk Pilar III terkait energi bersih dan Pilar IV tentang perekonomian yang adil.
Pemerintah Indonesia juga memuji tiga lokakarya yang diusulkan oleh Amerika Serikat. Lokakarya tersebut berfungsi sebagai inisiatif lanjutan untuk Pilar IV IPEF.
Sementara itu, Menteri Perdagangan Amerika Serikat Gina Raimondo menyampaikan apresiasinya kepada semua negara mitra IPEF karena telah menyelesaikan negosiasi IPEF dalam waktu dua tahun.
Dia juga mengapresiasi partisipasi aktif negara mitra dalam empat Program Kerja Kerjasama baru (CWPs), yaitu pasar karbon, listrik bersih, transisi yang adil, dan pengembangan bahan bakar aviasi berkelanjutan.
Selain itu, Raimondo menyampaikan pentingnya menjaga komitmen IPEF dengan negara mitra, tidak hanya Pilar III dan Pilar IV, tetapi juga Pilar II mengenai rantai pasokan.
Dalam pertemuan yang sama, Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Gan Kim Yong mengundang pemerintah dan perwakilan swasta negara mitra IPEF untuk menghadiri Forum Investor Ekonomi Bersih pada bulan Juni 2024.
Forum tersebut diharapkan dapat memfasilitasi kerjasama investasi di bidang ekonomi bersih di antara negara mitra IPEF.