Selama berbelanja makanan atau minuman kemasan, seringkali kita hanya fokus pada informasi kalori, lemak, atau protein yang tertera di label. Padahal, ada satu komponen yang kerap tersembunyi di balik berbagai istilah berbeda, yaitu gula. Banyak produsen menggunakan nama lain untuk gula guna membuat produknya terlihat lebih sehat, namun kandungan gulanya tetap tinggi. Mengonsumsi gula secara berlebihan dalam jangka panjang dapat membawa dampak buruk bagi kesehatan, seperti risiko diabetes, obesitas, dan penyakit jantung.
Penting bagi kita untuk memperhatikan asupan gula selama bulan puasa, mengingat terjadi perubahan pola makan dan metabolisme pada tubuh. Saat berpuasa, tubuh tidak menerima asupan makanan dan minuman selama berjam-jam. Oleh karena itu, pilihan makanan saat sahur dan berbuka memegang peranan penting dalam menjaga energi dan kesehatan kita.
Sebagian orang sering mengandalkan makanan dan minuman manis untuk mengembalikan energi dengan cepat saat berbuka. Namun, konsumsi gula berlebihan justru dapat menimbulkan lonjakan gula darah yang drastis dan membuat tubuh terasa lemas. Penting untuk mengenali berbagai istilah lain yang sering muncul di label kemasan sebagai gantinya. Dengan cara ini, kita dapat lebih bijak dalam memilih produk dan mengatur asupan gula harian, terutama selama bulan puasa.
Meskipun tubuh membutuhkan gula sebagai sumber energi, konsumsi berlebihan saat puasa bisa berdampak negatif. Oleh sebab itu, penting untuk membatasi asupan gula harian. Menurut rekomendasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, batas konsumsi gula yang diijinkan adalah tidak melebihi 50 gram atau sekitar 4 sendok makan per hari.
Sebagai alternatif, disarankan untuk memilih makanan dengan karbohidrat kompleks seperti nasi merah, oatmeal, atau roti gandum untuk memberikan energi yang lebih stabil selama puasa. Untuk rasa manis alami, buah segar yang mengandung serat adalah pilihan yang lebih aman untuk menjaga gula darah tetap stabil.
Dengan mengetahui berbagai nama lain gula dan mengontrol asupan gula harian, kita dapat memastikan bahwa puasa kita berjalan lebih sehat dan bermanfaat bagi kesehatan. Kiat menjaga kesehatan saat puasa mencakup pemilihan makanan yang tepat sehingga tubuh tetap bertenaga tanpa membahayakan kesehatan jangka panjang.
