Cara Bantu Balita Kelola Emosi Ketika Sering Marah

Setiap orang tua pasti pernah mengalami tantangan ketika balita tiba-tiba marah, menangis, atau melempar barang karena kesal. Saat kondisi ini terjadi, tidak jarang orang tua merasa kewalahan, terutama jika hal tersebut terjadi di tempat umum atau di saat kelelahan. Namun, di balik ledakan emosi tersebut, sebenarnya anak sedang mencoba menyampaikan perasaannya yang belum bisa dikendalikan dengan baik. Oleh karena itu, sangat penting bagi orang tua untuk membantu anak belajar mengenali dan mengekspresikan emosinya secara lebih sehat tanpa menahan atau meledak-ledak.

Pada usia balita, anak memang sudah dapat merasakan emosi dengan intensitas yang kuat, namun kemampuan untuk mengendalikan emosi tersebut belum sepenuhnya terbentuk karena otak mereka masih dalam tahap perkembangan dan belum sepenuhnya dapat mengatur emosi dengan baik. Selain itu, respons orang tua terhadap emosi anak juga memainkan peran penting dalam cara anak merespon kemarahannya. Sebagian orang tua mungkin cenderung untuk mengabaikan atau membentak anak saat marah, padahal kemampuan orang tua dalam mengelola emosi juga menjadi contoh penting bagi anak.

Mengajarkan anak untuk mengenali emosi adalah langkah awal yang penting. Sebelum anak dapat mengungkapkan perasaannya dalam kata-kata, orang tua perlu mengenalkan anak pada dasar-dasar emosi. Mulai dari mengenali reaksi fisik saat merasakan emosi, seperti jantung berdebar atau tangan mengepal ketika marah, lalu mengajarkan anak untuk mengidentifikasi nama emosi seperti “sedih”, “marah”, atau “takut”.

Berbagai cara dapat dilakukan orang tua untuk membantu anak mengelola emosinya dengan lebih baik diantaranya menciptakan suasana rumah yang tenang, membuat rutinitas yang konsisten, mengajak anak bermain di luar ruangan, mendengarkan dan berbicara dengan anak, serta membantunya menemukan keseimbangan antara melindungi anak dari stres dan memberikan pengalaman untuk belajar menghadapi situasi tidak nyaman. Dengan pendekatan yang tepat, orang tua dapat membantu anak mengembangkan kemampuan dalam mengelola dan mengekspresikan emosinya secara sehat.

Source link