Badan Gizi Nasional (BGN) telah menyampaikan wacana kepada Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) agar pendidikan gizi dapat menjadi bagian dari kurikulum sekolah. Langkah ini bertujuan untuk menciptakan generasi Indonesia yang sehat, cerdas, dan berdaya saing. Ikeu Tanziha, Dewan Pakar Bidang Gizi BGN, mengungkapkan pentingnya edukasi gizi yang terstruktur di lingkungan sekolah guna membentuk pemahaman komprehensif tentang nutrisi sejak usia dini. Menurut Ikeu, pendidikan gizi sejak dini dapat membantu siswa memahami hubungan antara makanan, kesehatan, dan kesejahteraan, serta mendorong mereka untuk membuat pilihan hidup yang lebih sehat.
Sekolah dianggap sebagai tempat yang ideal untuk mendidik siswa tentang gizi secara sistematis. Materi pendidikan gizi akan mencakup topik-topik penting seperti konsep dasar gizi, kelompok makanan yang seimbang, peran zat gizi bagi tubuh, dan dampak kebiasaan makan yang buruk. Selain itu, pendidikan gizi juga bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang pentingnya gizi seimbang dan membantu mereka dalam membuat keputusan yang lebih baik terkait asupan makanan.
Dengan integrasi pendidikan gizi dalam kurikulum, diharapkan tercipta sinergi positif antara sekolah, keluarga, dan komunitas dalam menyebarkan pentingnya gizi seimbang. Selain itu, pendidikan gizi juga dapat membekali siswa dengan pengetahuan dan keterampilan untuk hidup sehat, mendukung upaya pencegahan penyakit, dan meningkatkan kualitas hidup di masa depan. BGN juga telah melakukan berbagai upaya edukasi gizi, seperti sosialisasi melalui media sosial dan promosi melalui video edukasi.
Kerjasama antara pemerintah, sekolah, orang tua, media, dan masyarakat diharapkan dapat mendukung integrasi pendidikan gizi dalam kurikulum sekolah sebagai bagian dari upaya menuju Generasi Emas Indonesia 2045. Program Makan Bergizi Gratis juga diharapkan akan lebih optimal dengan adanya edukasi gizi yang menyentuh seluruh lapisan masyarakat.