Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, mengeluarkan istilah baru yang mengkritik praktik ekonomi oleh sebagian kecil pihak yang dianggapnya sudah melampaui batas dan tidak belajar dari kesalahan: serakahnomics. Istilah ini diutarakan dalam pidatonya saat Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tahun 2025, sebagai bentuk kritik terhadap elite yang terus menguras kekayaan negara tanpa merasa bersalah. Prabowo menegaskan komitmennya untuk mematuhi hukum dan menentang praktik koruptif dan tidak adil. Ia mengekspresikan kekecewaannya terhadap pihak-pihak yang tidak berubah meski sudah diperingatkan berkali-kali. Dari sini, Prabowo memperkenalkan istilah “mazhab serakahnomics” untuk menggambarkan fenomena baru dalam ekonomi politik Indonesia yang dianggap tidak masuk akal, tidak adil, dan tidak etis. Pernyataan ini menuai sorotan karena menyentuh langsung perilaku elit dan pelaku ekonomi yang dianggap hanya mengutamakan keuntungan pribadi tanpa memperhatikan dampaknya terhadap masyarakat.
Prabowo Membantah ‘Serakahnomics’ dan Janji Tanggal Mainnya

Read Also
Recommendation for You

Presiden Prabowo Subianto telah kembali ke Indonesia setelah menghadiri acara perayaan 80 Tahun Kemenangan Perlawanan…

Presiden Prabowo Subianto kembali ke Indonesia setelah mengunjungi Beijing, China, untuk merayakan 80 tahun kemenangan…

Pertemuan antara Prabowo Subianto dan Xi Jinping di Beijing menghasilkan kesepakatan penting untuk mengatasi isu-isu…

Pada hari yang cerah tanggal 3 September, Presiden Tiongkok, Xi Jinping, menerima kunjungan dari Presiden…

Pimpinan DPR telah menerima dan merespons kekhawatiran yang disampaikan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan…