Pada tanggal 8 Agustus 2025, diperingati HUT ke-80 Republik Indonesia sebagai momentum penting untuk mengingatkan bangsa akan arti sebenarnya dari kemerdekaan. Kemerdekaan yang sejati bukan hanya sekedar terbebas dari penjajahan, tetapi juga dari masalah kelaparan, kebodohan, dan ketertinggalan. Dalam semangat tersebut, hadir Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai implementasi nyata dari kemerdekaan dalam bidang gizi, bukan hanya sekadar bantuan makanan tetapi sebagai investasi masa depan bangsa Indonesia.
Menurut Deputi Bidang Diseminasi dan Media Informasi, Noudhy Valdryno, MBG hadir sebagai bentuk kepedulian negara terhadap pendidikan dan kesehatan masyarakat. Melalui program ini, jutaan anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita di seluruh Indonesia kini memiliki akses ke makanan bergizi setiap hari. Selain meningkatkan konsentrasi dan prestasi belajar, MBG juga berdampak positif pada pertumbuhan fisik dan perkembangan otak. Dalam jangka panjang, program ini diharapkan mampu menjadi fondasi bagi generasi unggul menuju Indonesia Emas 2045.
Dengan capaian mencapai 8 juta penerima manfaat, termasuk siswa PAUD, SD, SMP, SMA/SMK, ibu hamil, dan balita, program MBG dinilai sebagai investasi terbaik dalam jangka panjang untuk membangun Indonesia. Dewan Pakar Badan Gizi Nasional, Ikeu Tanziha, menjelaskan bahwa MBG sudah mulai menunjukkan dampak positif, terutama dalam peningkatan Indeks Massa Tubuh (IMT) pada anak-anak dan remaja di daerah-daerah penerima program.
Tidak hanya berdampak pada kesehatan dan pendidikan, MBG juga memiliki manfaat ekonomi bagi masyarakat. Program ini mendorong terciptanya lapangan kerja baru melalui dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) serta memberdayakan UMKM dan BUMDes dalam penyediaan bahan baku. Contohnya adalah Suratina, seorang nenek pekerja di SPPG Seyegan 01, Sleman, yang merasa senang bisa memiliki pekerjaan baru dan teman-teman di dapur SPPG.
Dengan berbagai manfaat yang ditawarkan, Program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak hanya menjadi solusi dalam bidang gizi, tetapi juga sebagai langkah nyata menuju Indonesia yang lebih baik.
