Berita politik prabowo subianto yang humanis, berani dan tegas

Mustahil Bergabung, Fahri Hamzah Membandingkan PDI-P dan PKS Seperti Minyak dan Air

Fahri Hamzah, Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran yang juga Wakil Ketua Umum Partai Gelora, meragukan isu bergabungnya kubu Anies Muhaimin dan Ganjar Mahfud. Fahri menyatakan keraguan tersebut karena hubungan partai pengusung kedua kubu tersebut selama 10 tahun terakhir sangat bersebrangan.

Menurut Fahri, PDIP dan PKS selama ini terus menunjukkan perbedaan yang sangat jelas kepada masyarakat Indonesia. Fahri menyatakan bahwa hubungan antara PDIP dan PKS tidak akan pernah berkoalisi dalam bentuk apapun.

Fahri menyebut bahwa PDIP dan PKS merupakan kutub ekstrem dari polarisasi politik di Indonesia. Menurutnya, pemilih dari kedua partai ini berada pada spektrum terjauh di kiri dan kanan.

Fahri menyatakan bahwa kedua partai tersebut sebagai biang dari ekstrimis kiri dan kanan yang mendorong munculnya pasangan calon yang ada saat ini. Menurutnya, Anies Baswedan ditarik oleh kelompok kanan, sementara Ganjar Pranowo ditarik oleh kelompok kiri.

Menurut Fahri, bergabungnya Partai Pendukung Anies Muhaimin dan Ganjar Mahfud bukanlah karena kepentingan nasional, melainkan karena amarah akibat dukungan masyarakat yang terus menciut.

Fahri juga menyatakan bahwa dengan terus menurunnya angka elektabilitas, hal ini menandakan berakhirnya politik identitas yang tidak rasional dan hanya didasari oleh emosi sesaat.

“Koalisi PKS-PDIP adalah pertanda dari berakhirnya politik identitas yang tidak rasional yang didasarkan kepada emosi dan kepentingan sesaat, karena jelas akhirnya bergabung. Sesuatu yang secara teoritis mustahil,” ucap Fahri.

Source link