Prabowo Subianto, calon presiden nomor urut 2, mengusulkan program untuk menyekolahkan 10.000 dokter sebagai langkah darurat untuk mengatasi kekurangan dokter di Indonesia. Pada debat kelima di JCC Senayan, Jakarta, Prabowo menyatakan bahwa kekurangan dokter di Tanah Air mencapai 140.000 orang.
Prabowo menyarankan beberapa metode untuk mengatasi masalah tersebut, antara lain dengan mengirim calon dokter untuk belajar, mendorong para ahli untuk mengajar calon dokter, dan menambah fakultas kedokteran di Indonesia. Ia juga mengusulkan undangan para profesor untuk mengajar di Indonesia, serta peningkatan jumlah fakultas kedokteran menjadi 300 dari 92 fakultas yang ada saat ini.
Untuk memberikan gambaran situasi di lapangan, Prabowo memberikan contoh di Atambua, Nusa Tenggara Timur, di mana hanya terdapat 1 dokter yang harus melayani beberapa kabupaten padahal seharusnya terdapat belasan dokter. Prabowo juga berencana membangun rumah sakit modern di setiap kabupaten dan kota, serta Puskesmas modern di setiap desa di seluruh Indonesia untuk mendukung infrastruktur kesehatan.
Dengan program ini, Prabowo berharap dapat memenuhi kebutuhan akan dokter dan meningkatkan akses pelayanan kesehatan masyarakat di Indonesia.
