Pada Jumat, 21 Februari 2025, gelombang unjuk rasa di berbagai daerah di Indonesia mendapat dukungan dari sejumlah elemen masyarakat. Hari ini, sejumlah mahasiswa dan masyarakat turun ke jalan dalam aksi unjuk rasa ‘Indonesia Gelap’, mulai dari Taman Ismail Marzuki menuju Istana Negara di Jakarta. Aksi ini digelar sebagai respons terhadap kampanye ‘Visi Indonesia Emas 2045’ yang diusung pemerintah, yang dinilai tidak pro-rakyat oleh sebagian pihak.
Koalisi Masyarakat Sipil, yang diwakili oleh Anas Robbani dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), menegaskan bahwa aksi ini merupakan bentuk perlawanan terhadap kebijakan pemerintah yang dianggap melanggar prinsip keadilan sosial, demokrasi, dan kesejahteraan rakyat. Beberapa kebijakan seperti hak atas pendidikan, agraria, dan ekonomi menjadi sorotan utama dalam aksi ini.
Ada 13 poin tuntutan yang disampaikan dalam aksi ‘Indonesia Gelap’, termasuk evaluasi terhadap efisiensi anggaran, program makan bergizi gratis, multifungsi TNI, dan program strategis nasional yang dinilai bermasalah. Di Yogyakarta, ratusan mahasiswa dari Universitas Gadjah Mada (UGM) bersama elemen masyarakat lainnya melakukan aksi turun ke jalan, dengan menggelar mimbar bebas dan aksi teatrikal di kawasan Malioboro.
Dukungan juga datang dari pelajar Indonesia yang berada di luar negeri untuk aksi ‘Indonesia Gelap’. Aksi ini menunjukkan bahwa semangat perlawanan terhadap kebijakan yang tidak pro-rakyat terus menguat, tidak hanya di dalam negeri tetapi juga dari perantauan. Aksi ini menjadi bagian dari upaya bersama untuk menegakkan keadilan sosial dan demokrasi di Indonesia.