Rabies adalah penyakit yang sangat berbahaya dan mematikan jika tidak segera ditangani. Banyak orang sering menganggap remeh luka gigitan hewan, padahal bisa jadi penyebabnya adalah rabies. Rabies masih menjadi masalah kesehatan serius di berbagai negara, termasuk Indonesia. WHO mencatat bahwa rabies menyebabkan puluhan ribu kematian setiap tahun, terutama di Asia dan Afrika. Penularan rabies bisa terjadi melalui gigitan atau air liur hewan yang terinfeksi, terutama anjing, kucing, rakun, rubah, dan kelelawar. Virus rabies, setelah masuk ke tubuh manusia, menyebar melalui sistem saraf pusat dan menyebabkan peradangan pada otak serta sumsum tulang belakang.
Gejala rabies pada manusia berkembang berdasarkan empat fase yang dimulai dari fase prodromal (gejala awal) seperti demam, sakit kepala, hingga fase paralitik (lumpuh) yang kemudian berujung pada kematian. Penanganan rabies yang cepat dan vaksinasi yang tepat adalah kunci untuk mencegah penyakit ini. Oleh karena itu, penting untuk mengenali gejala-gejala rabies dan segera mencari pertolongan medis. Selain itu, langkah-langkah pencegahan seperti vaksinasi juga sangat dianjurkan untuk melindungi diri dari rabies. Semakin banyak kesadaran dan tindakan pencegahan yang dilakukan, semakin mungkin kita dapat mengurangi angka kematian akibat rabies di masyarakat. Rabies bukanlah penyakit yang bisa dianggap remeh, namun dengan pengetahuan dan tindakan yang tepat, kita dapat mencegah penyebaran dan ancaman rabies secara efektif.
