Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Fatwa, KH Asrorun Niam Sholeh, mengajak seluruh umat Islam di Indonesia untuk tetap menjaga integritas diri setelah menjalani ibadah Ramadan. Menurutnya, Idulfitri merupakan momen penting untuk menyucikan diri setelah beribadah dan meningkatkan iman serta keyakinan. Dalam khotbah Salat Idulfitri, Niam menekankan pentingnya tiga aspek utama dalam menjaga integritas diri, yaitu menjaga lisan, memegang teguh kejujuran dan kedisiplinan, serta menjauhi hal-hal yang bertentangan dengan etika.
Dia juga menyoroti bahaya dari penggunaan media sosial dan penyebaran informasi yang bisa menimbulkan hoaks, fitnah, dan ujaran kebencian. Niam menegaskan betapa pentingnya kemampuan seseorang untuk mengontrol ucapan dan berhati-hati dalam berkomunikasi, baik di dunia nyata maupun digital. Selain itu, komitmen terhadap kejujuran juga menjadi hal yang ditekankan oleh Niam. Menurutnya, kejujuran merupakan pondasi utama dalam membangun kepercayaan dan kebaikan dalam kehidupan bermasyarakat. Ibadah puasa pun dianggap sebagai latihan untuk mendorong seseorang menjadi pribadi yang jujur dan tulus, karena hanya Allah dan dirinya sendiri yang mengetahui sejauh mana kesungguhan dalam beribadah.